Senin, 07 Juli 2008
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh,
Hamdan li Robbin Khosshona bi Muhammadin
Wa anqodznaa bi dzulmatiljahli waddayaajiri
Alhamdulillahilladzii hadaanaa bi ‘abdihilmukhtaari man da’aanaa ilaihi
bil idzni waqod naadaanaa labbaika yaa man dallanaa wa hadaanaa
Shollallahu wa sallama wa baarok’alaih
Alhamdulillahilladzi jam’anaa fi hadzalmahdhor, Limpahan Puji kehadirat
Allah Maha Raja Langit dan Bumi, Maha memiliki setiap jasad kita, Maha
memelihara kita dengan pemeliharaan yang sempurna melebihi seluruh kasih
sayang.
Allah Jalla Wa’ala Maha Tunggal dan Maha Abadi hingga terangkatlah
jiwa-jiwa mulia untuk selalu mengagungkan Allah dalam hari-hari
kehidupannya, dalam nafas-nafas yang dipinjamkan oleh Rabbul alamin
mereka menggunakannya dan melewatinya dengan detik-detik keindahan
bersama Allah untuk mendapatkan kebersamaan yang kekal dan abadi kelak
bersama Rabbul alamin, untuk selalu bisa melihat Allah untuk selalu bisa
berdekatan dengan Allah.
Jika mereka telah sampai ke surganya Allah, masing-masing hamba
mempunyai derajat dan martabat, ada yang berjumpa dengan Allah setahun
sekali, ada yang diijinkan jumpa sebulan sekali, ada yang diijinkan
setiap jum’ah, ada yang diijinkan setiap waktu dan ada yang tidak
terkecuali selalu berdiri memandang Robbul alamin kekal dan abadi.
Hadirin hadirot demikianlah martabat-martabat dan derajat,
demikianlah jabatan-jabatan terluhur dan abadi yang diperebutkan oleh
ahlullah dan para sidiqin. Mereka tidak merebutkan jabatan-jabatan dunia
dan harta kekayaan duniawi, mereka memperebutkan jabatan-jabatan
terdekat dengan Maha Raja langit dan bumi, untuk selalu dekat dengan
Allah, untuk selalu berlomba berpacu dan bersaing dengan para sidiqin
dan solihin mencapai derajat ketinggian dan kedekatan ke hadiratul
Robbul alamin.
Hadirin hadirot yang di muliakan Allah,
Allah SWT menerangi jiwa hamba-hamba Nya dengan mahabbah, dengan cinta
dan rindu kepadaNya SWT, memperbolehkan semua hamba-Nya bahkan pendosa
untuk mencintai Allah, dan Dia Allah Yang Maha menjawab cinta
hamba-hamba Nya sepanjang waktu dan zaman, di dalam setiap waktu siang
dan malam tidak ada satu detik pun tertutup untuk mendekat Kepada Rabbul
alamin.
Hadirin hadirat pintu Allah selalu terbuka untuk para tamu-tamu Nya,
mereka yang berdosa ingin memohon pengampunan, mereka yang dalam
kehinaan ingin di muliakan, mereka yang dalam kesulitan ingin di bantu,
mereka yang di dalam kesedihan ingin kesenangan, mereka yang dalam
permasalahan ingin kemudahan, Rabbul alamin selalu menerima hamba-hamba
Nya, menerima para tamu-tamu Nya.
Hadirin hadirat betapa luhurnya Allah, karena bertamu Kepada Allah
adalah bertamu dengan sanubari dan jiwa kita, mengucapkan salam Kepada
Allah dan kepada Rasul dan bershalawat kepada sang Nabi, itulah pembuka
pintu untuk sampai ke dalam istana perjamuan Illahi, dan setelah itu
bemunajatlah, dan setelah itu berdo’alah, dan setelah itu memintalah
Yang Maha Mendengar tetap mendengar, Yang Maha Melihat tetap melihat,
Yang Maha memberi tetap memberi sepanjang zaman, anugerah-Nya tiada
pernah terhenti setiap waktu dan detik dari masa ke masa sejak Adam As
di cipta hingga bumi berakhir, anugerah Illahiyah ditumpahkan kepada
fulan, kepada fulan, kepada fulan demikian hadirin hadirat.
Oleh sebab itu beruntunglah jiwa-jiwa yang tersucikan dengan munajat,
dengan qiyamullail, menyita waktu satu dua menit untuk bermeseraan
dengan Allah di malam hari dalam ruku dan sujud, dalam "Subhanarabbiyal
A’la wabihamdihi, Subhanarabbiyal A’la wabihamdihi". Desahan nafas
yang terindah disaat sujud.
Diriwayatkan di dalam Shahihul Bukhari, ketika salah seorang sahabat
menginap di rumah sahabat lainnya, sahabat yang melakukan qiyamulail
dari shohibul bait ini terus membaca surat Al-Ikhlas dalam qiyamulailnya
tidak membaca surat yang lain. Mengulang-ulang surat Al-Ikhlas entah
telah belasan entah berapa puluh dan ratus kali hanya Al-Ikhlas saja
diulang-ulang.
Maka keesokan harinya sahabat ini bertanya kepada Rasul menceritakan
apa yang ia ketahui, "Ya Rasulullah, aku semalam menginap di rumah
fulan, dan ia selalu membaca surat Al-Ikhlas saja tidak membaca surat
lain di dalam qiyamulail", Rasul SAW menjawab, "walladzi nafsiy
biyadihi innahaa lata’dilu tsulutsalqur’an", demi Allah SWT yang
menggenggam jiwaku kata sang Nabi, surat Al-Ikhlas itu adalah sepertiga
Al-Qur’annul Karim. Rahasia kemuliaannya, rahasia keagungannya, karena
apa, karena yang membaca memahami rahasia kemuliannya, maka ia telah
mendapatkan kemulian sepertiga Al-Qur’annul Karim.
Qulhuwallahu ahad, katakanlah Dia Allah Yang Maha Tunggal,
satu ayat ini kalau kita ulang-ulang hadirin dalami maknanya, selami
samudera keagungan ketunggalan Illahi dalam beberapa detik itu selamilah
kemulian kalimat Qulhuwallahu ahad, Dialah Allah Yang Maha
Tunggal, Maha Tunggal menjadi harapanku, Maha Tunggal yang memuliakanku,
yang memberiku anugerah kehidupan, yang menawarkan kepadaku surga, yang
mengundangku untuk masuk ke dalam keridhoan-Nya, yang memanggilmu untuk
dekat kepada-Nya, hanya Engkau Yang Maha Tunggal Rabbi.
Semua kekasihku tidak ada yang sebaik Engkau Wahai Rabb, tidak ada
yang tidak pernah bosan seperti Engkau Wahai Allah, tidak ada yang
selalu luas maafnya seperti-Mu Rabbi, tidak ada kekasihku. Terkecuali
kalau aku salah berbuat dia tersinggung dan marah, satu hari senang satu
hari malas, satu hari menyambut esok harinya berubah, kecuali Engkau
Rabbi menyambut tamu-tamu Mu sepanjang waktu dan zaman, Maha Tunggal di
dalam menyambut para tamu-Nya.
Maha Tunggal yang paling berhak dicintai. Allah, Maha Tunggal dan
Maha Abadi, maksud dan tujuan dari segenap kehidupan, yang tersimpan
pada-Nya seluruh rahasia penciptaan alam semesta, Yang Maha menerbitkan
cahaya di langit dan bumi, Yang Maha membangun alam semesta dengan
kemegahan, dengan kesempurnaan, dengan keindahan, sebagai lambang untuk
menyeru kita menghadap dan mendekat kepada-Nya.
Allah, Qulhuwallahu ahad, Dialah Allah Yang Maha
Tunggal,ulangi dan ulangi surat mulia ini dan dalami maknanya kau akan
terangkat dari satu martabat ke martabat yang lebih mulia akan bertambah
khusu’mu, akan berjatuhan kesulitanmu, akan tersingkir segala
permasalahanmu dari Yang Maha memiliki segala kehidupan dan kejadian
Allah.
Hadirin hadirat dalami makna Dialah Yang Maha Memiliki segala
kejadian, kejadian yang paling buruk bisa berubah menjadi kejadian yang
paling baik dengan kehendak-Nya, kejadian yang baik bisa berubah menjadi
hal yang mengerikan dan menakutkan dengan kehendak-Nya.
Dialah Allah yang Maha memiliki kejadian, berapa lama usia kita
dimuka bumi ini jadikanlah kesempatan untuk mendekat kepada-Nya,
tenangkan kehidupan kita yang semetara ini dengan nama Allah Jalla
waala.
Semakin tenang jiwa seseorang dengan Allah maka semakin mulia dan
kuatlah dia dipermukaan bumi. Telah bersabda Nabi yunna Muhammad saw
riwayat dalam Shohih bukhori yang tadi kita baca "ala adullukum 'ala
ahlil jannah..?", maukah kalian ku tunjukkan penduduk surga, siapa
mereka maksudnya salah satu kelompok yang banyak penduduk surganya salah
satu kelompoknya siapa mereka "kullu dhoifin muthadha'afin law
aqsama 'alallahi La abarrah" orang-orang yang lemah dan orang-orang
yang tertindas, orang-orang yang seakan tidak berdaya di muka
bumi,orang-orang yang di hinakan,di dalam riwayat lainnya madfu’un
bil abwaab di usir di pintu-pintu dan di hinakan oleh orang-orang
umum,orang seperti itu kata sang Nabi hati-hati mereka adalah salah satu
kelompok ciri ahli surga "law aqsama alallah labarrah" jika
mereka bersumpah dengan nama Allah, Allah tidak akan menolak doanya.
Oleh sebab itu hadirin hadirat jangan sampai kita menghinakan
orang-orang yang lemah, orang-orang yang tertindas, jadilah kita
orang-orang yang mengayomi mereka yang dengan itu Allah Swt akan
memuliakan kita, kita lihat rahasia kekuatan ilahi yang Allah berikan
kepada para dhuafa, ternyata orang-orang yang dihinakan dan di lemahkan
itu mereka bukan orang yang lemah jika mereka mengetahui kunci-kunci
ilahiah, kan tetapi di masa sekarang muslimin-muslimat sudah dhoif untuk
dhoif untuk taat lantas mereka pula melemahkan imannya pula dengan
terjun ke dalam hal-hal yang subhat dan harom, padahal mereka di dalam
kesulitan padahal jika mereka bertahan "law aqsama alallah la
barrah", jika mereka berdo'a satu kali kepada Allah, Allah Swt
mengabulkannya.
Hadirin-hadirat demikian jaminan Nabiyuna Muhammad Saw,
Semakin shaleh dan semakin tinggi derajat seseorang dia akan semakin
berlemah lembut kepada orang lain sebagai mana firman Allah Swt "wa'ibadurrahman
alladzina yamsyuna alal ardhi hauna, waidza khathabahumul jahiluuna
qaaluu salaama" hamba-hamba Allah Arrahman, hamba-hamba Allah yang
maha pengasih dan maha penyayang, yang berjalan selangkah demi selangkah
di muka bumi tidak terburu-buru tetapi langkahnya satu persatu tetapi
pasti, dan mereka-mereka itu jika berjumpa dengan orang-orang jahil
yang tidak mengerti mereka tidak menghina dan mencacinya tetapi "qaala
salam" mereka mengucap salam, ucapannya lemah lembut walaupun
kepada orang-orang jahil, siapa orang jahil? orang jahil itu adalah satu
kelompok, satu kelompok orang jahil itu adalah orang yang tidak
mengerti ataupun mengerti, yang kedua adalah yang tidak mau mengerti itu
di sebut jahil juga, jahil yang pertama jahil yang lebih ringan karna
ia belum mengerti, jahil yang kedua adalah jahil yang berat karena ia
tidak mau mengerti.
Kedua-dua kelompok ini telah di firmankan oleh Allah bahwa
orang-orang yang menjadi hamba-hamba Allah yang dibanggakan-Nya "wa
idza khaataba humuljahiluna Qaaluu salamaa", kalau berhadapan dengan
orang-orang yang jahil mereka itu mengucapkan kalimat yang sejahtera,
di ucapkan salam, di ucapkan kasih sayang, demikian akhlak Nabi Muhammad
Saw wabarok'alaih. kalian telah melihat teman kita masih terjebak di
dalam narkotika, masih terjebak didalam kehinaan, ucapkan
kalimat-kalimat yang lembut, ucapkan kalimat kasih sayang dan warisi
kemuliaan ini.
Sebagai mana Allah Swt berlemah lembut kepada firaun yang betul-betul
mengaku Robbul alamin, Allah berkata "faquula lahu qaulan layyina” wahai
musa, wahai harun ucapkan padanya kalimat yang lembut dan kasih sayang,
ia tidak beriman atau tidak beriman bukan tanggung jawab mu, ia tidak
beriman dan melawan aku yang menghancur leburkannya. Demikian hadirin
hadirat, Maha raja langit dan bumi menuntun kita.
Hadirin hadirat Rasul Saw adalah panutan tunggal bagi kita, yang
menjadi idola dan pemimpin yang bertanggung jawab dunia dan akhiroh,
diriwayatkan di dalam shahih Bukhari bagaimana kepedulian beliau menjaga
perasaan para fuqara dan dhuaf'a "maa yasyba’ aalu Muhammadin bi
khubzin wa burrin min tsalatsati ayyam" bahwa belum pernah
keluarganya Rasulullah itu kenyang selama tiga hari dari makan roti
ataupun makan bubur yaitu gandum, belum pernah kenyang selama tiga hari
berturut-turut, kenapa apakah sang Nabi ini faqir fuqara, bukan Nabi Saw
banyak berinfaq bahkan kepada orang non muslim, berkata para ulama
bahwa infaq sang Nabi kepada muslimin tentunya dari harta muslimin akan
tetapi kalau untuk orang yahudi atau nasrani yang di bagi-bagikan itu
dari harta sang Nabi beliau tidak mengambilnya untuk keperluan
pribadinya tetapi, beliau membagikannya di dalam dakwah, demikian
pemimpin yang menjadi idola dan pemimpin yang paling bertanggung jawab
atas para pengikutnya dunia dan akhiroh sayyidina Muhammad Saw
wabarok'alaih.
Tentunya semua orang walaupun fuqara akan senang kalau melihat
Rasulullah Saw tidak kesusahan keluarganya walaupun orang yang paling
faqir pun tidak akan tega berkata ini Rasulullah kok siang malamnya
tetap kenyang saja keluarganya, tidak ada yang akan berbicara begitu
dari para sahabah dari kaum fuqoro tetapi perasaan sang nabi yang
demikian lembutnya, jangan-jangan nanti mereka cemburu melihat keluarga
kita, demikian akhlak Muhammad Rasulullah, menjaga semua perasaan
muslimin muslimat bahkan mereka yang faqir dan fuqoro "idza da’ahul
miskiina ajaabahu ijabatan mu'ajjalah" ketika di undang oleh
orang-orang miskin datang dengan terburu-buru, demikian akhlak sang Nabi
Muhammad Saw wabarak'alaih.
Hadirin hadirat beliau tidak mau mengecewakan siapapun, sampai
diriwayatkan di dalam shahih Bukhari : ketika Rasul akan berangkat dalam
salah satu peperangan ada beberapa orang datang ingin ikut Rasul Saw
berkata "demi Allah aku tidak akan membawa kalian", kenapa? tidak
ada lagi kendaraan perjalanan jauh kendaraan tidak ada Rasul tidak mau
mereka berjalan kaki dan beliau mengatakan Wallahi demi Allah aku tidak
akan membawa kalian karena tidak ada kemampuan untuk membawa mereka,
merekapun kembali dengan kecewa.
Tidak lama ada beberapa kendaraan baru yaitu hewan tunggangan baru
unta, kuda, kedelai di bawakan lagi oleh para sahabat maka Rasul
memanggil orang tadi, ayo sekarang ikut naik karena sudah ada kemampuan,
sudah ada kendaraan tunggangannya, maka mereka berjalan naik ke atas
tunggangannya masing-masing yang disediakan oleh Rasul, salah satu
darinya berkata "kita ini sudah di katakan oleh Rasul demi Allah aku
tidak akan mengajak kalian, tidak ada berkahnya kita ikut kalau sudah
Rasul bersumpah dengan nama Allah tidak mau mengajak kita, kita hanya
memberatkan Rasul kalau begini, kalau sudah Rasul bersumpah dengan nama
Allah lalu kita masih memaksa mau ikut, Rasul tidak enak melihat
kendaraan ternyata ada, tampaknya hal seperti ini tidak pantas kita
kembali kepada Rasul lebih baik tidak usah ikut tidak ada berkahnya
kalau begini tentunya".
Rasul Saw ketika mendengar ucapan itu tersenyum, Rasul berkata :
"tidaklah aku bersumpah jika muncul sesuatu yang lebih baik padanya akan
aku kafarat sumpah ku itu dan jawablah dengan apa-apa yang di
luar sumpahku, disini hadirin hadirat riwayat shahih Bukhari dan juga di
dalam pendapat imam Mazaih, kalau seandainya kita sudah terlanjur
bersumpah tapi ada yang lebih baik dari itu bayar kafaratnya dengan
berpuasa dan setelah itu keluar kita dari sumpah kita.
Al imam ibnu hajar alasgalani dalam kitab nya fathul bari bisyaroh
shahihul Bukhari menjelaskan kalau kita sudah terlanjur bersumpah tetapi
hal itu membawa keburukan bagi orang lain, membawa mudarat maka kafarati
lah sumpahnya itu dan ia keluar dari sumpahnya, ingkari sumpahnya
dengan kafarat kalau seandainya hal itu membawa keberuntungan
lebih besar dari pada sumpahnya.
Misal seseorang berkata kepada musuhnya "aku sumpah akan ku potong
lidahnya" misalnya, itu sumpah dengan nama Allah, maka ketika turun
emosinya ia berkata "ini hal membawa mudarat kepada kaum muslimin, maka
lebih baik ia meninggalkan sumpahnya dengan mengkafarati
sumpahnya, demikian imam Ibnu hajar Alasgalani dalam kitabnya fathul
bari bisyaroh shahihul bukhari, demikian pula di dalam madzhab syafi'i.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian indahnya sang Nabi, rela menebus sumpahnya kembali demi para
sahabat ikut jangan sampai kecewa Saw wabarak'alaih, maka didalam hal
seperti ini terwariskan kepada kita dari zaman kezaman betapa indahnya
budi pekerti beliau untuk tidak memuliakan orang-orang yang ingin
berda'wah bersama beliau Saw.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Seindah-indahnya tuntunan adalah tuntunan Nabi kita Muhammad Saw
wabarak'alaih, semakin kita mencintai sang Nabi semakin sempurna iman
kita dan Rasulullah Saw meminta itu, semua perbuatan yang menuntun kita
kepada kecintaan sang Nabi akan membuat Rasul senang, karena Rasulullah
Saw memang mau dicintai, memang minta dicintai oleh ummatnya, untuk apa?
supaya ummatnya sampai pada kesempurnaan iman, Rasul tidak butuh cinta
siapapun, telah dicintai oleh Allah, akan tetapi Rasul memahami semakin
cinta ummatnya kepadanya semakin terikat ruh dan jiwanya dengan sang
Nabi akan semakin banyak limpahan rahmat ilahi untuknya.
Diriwayatkan dalam shahih bukhari ketika sayyidina umar bin khatab
berpegangan tangan dengan Rasul Saw seraya berkata "wallahi ya
Rasulallah anta ahabba ilayya min kulli syai’in illa nafsiy" wahai
Rasul aku lebih cinta kepadamu dari segala sesuatu di alam ini kecuali
diriku, Rasul Saw menjawab "hatta akuna ahabbah ilaika ya umar ahatta
ahakkuna ahabba ilaika min nafsika ya umar", belum sempurna wahai
umar cintamu kepadaku kecuali sampai engaku mencintaiku lebih dari
dirimu sendiri, Rasul Saw berkata sayyidina umar bin khatab "al an ya
Rasulallah" aku mencintaimu sekarang wahai Rasulullah lebih dari
diriku dan lebih dari segala sesuatu, sempurna imannya, Rasul Saw
menjawab "al an ya umar" sekarang wahai umar ini sebagian para
muhadits ada yang mengatakan bahwa ini ucapan justru Rasul Saw
menyinggung sayyidina umar, hingga berkata "al an ya umar"
maksudnya alamatul istifham (tanda Tanya) baru sekarang wahai
umar??, kira-kira begitu dari kemarin belum mencintaiku lebih dari
dirimu, ada riwayat yang mengatakan demikian, dan ada riwayat yang lain
ini adalah husnuttarbiyah, (didikan luhur) dari derajat demi
derajat Rasul membimbing para sahabatnya sampai kepada sempurnanya iman
para khulafaur rasyidin rodhiallahuanhum wa ardhaahum .
Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
Rahasia kemuliaan yang ditampilkan dengan kebangkitan Nabi Muhammad Saw
wabarok'alaih selalu menuntun kita kepada kemuliaan dan beliau adalah
imam ahluttarbiyah, imamul Murabby sepanjang zaman, Murabby yang paling
mulia sepanjang waktu, karena apa? karena beliau di beri kelebihan oleh
Allah, untuk mentarbiyah, untuk mendidik ummatnya ini di luar kemampuan
manusia biasa.
Diriwayatkan didalam shahih Bukhari ketika Rasul Saw mengimami
shalat, sebelum memulai shalat beliau bersabda "atimmuu ruk’uakum wa
khusyu’akum inni la'arakum min wara i dhahri" wahai para sahabatku
sempurnakanlah ruku kalian dan khusyu kalian sungguh aku melihat kalian
dari belakang punggungku, hadirin hadirat melihat tentunya bukan dengan
mata, melihat dengan indera ke enam bahwa Rasul Saw bukakan oleh Allah
hijab, hingga beliau melihat gerak-gerik para sahabat di belakang beliau
saat melakukan shalat dan hal yang lebih ajaib lagi dari hadits ini
bahwa Rasul bukan hanya melihat ruku mereka tapi khusyu mereka, aku
melihat ruku kalian dan khusyu kalian menunjukan bahwa Rasul menembus
jiwa sanubari mereka sampai mana khusyu mereka kepada Allah.
Allah berikan kemuliaan dan kesempurnaan tarbiyah untuk mendidik
semulia-mulia kelompok dan golongan di umat ini agar mereka menjadi
penerus nanti dakwah sang Nabi karena mereka para sahabat yang
meneruskan dakwah Rasul, maka muncullah khulafa urrasyidin
rodhiallahuanhum wa ardhohum, munculah sayyidina ali bin abi
tholib karomallahu wajhah madinatul 'ilm, muncullah Abdullah bin
abbas radhiallahhuanhum wa ardhohum, munculah Abbas bin abdul
mutholib, muncul para shabat-sahabat besar yang meneruskan dakwah
sang Nabi Saw dari masa ke masa, karena apa? karena Rasul mentarbiyahkan
dzhohiron wa batinan, Rasul melihat gerak-gerik mereka, Rasul langsung
melihat isi hati mereka, demikian diriwayatkan di dalam shahih Bukhari.
Oleh sebab itu hal-hal seperti ini pun terwariskan bukan hanya kepada
sang nabi, tetapi juga kepada para sahabat dan para siddiqin dan
sholihin, mereka mengetahui isi hati orang lain,banyak di antaranya
tidak semua, tetapi itu di benarkan oleh Rasul, sebagaimana sabda Rasul
riwayat imam bukhari dalam kitabnya adabul mufrad ittaku hirosata mu'min
fainahu yadzunnu mindunillah, "hati-hati kalian dengan firasat orang
mu'min,karena orang mu'min itu maksudnya orang shaleh melihat dengan
cahaya Allah Swt", kalau sudah melihat dengan cahaya Allah berarti bukan
hanya melihat yang dzohir tetapi melihat yang bathin juga sampai
kedalam-dalamnya isi sanubari dan ini di sah kan dalam hadits kudsi
riwayat shahih Bukhari.
Sebagaimana seorang hamba yang ketika dicintai oleh Allah Swt "hatta
uhibbah" mengamalkan hal-hal yang fardu dan hal-hal yang sunnah,
kalau seandainya aku sudah mencintainya kata Allah "kuntu
sam’ahulladzi yasma'ubih wa bashorohulladzi yubsiru bih" aku akan
menjadi telinganya yang ia pergunakan untuk mendengar dan aku akan
menjadi penglihatan yang ia gunakan untuk melihat, aku menjadi tangan
dan kakinya yang ia gunakan untuk bergerak, untuk berjalan.
Demikian Allah Swt memuliakan mereka yang mengamalkan hal-hal yang
fardu dan hal-hal yang sunnah "wama taqorroba ilayya 'abdi mimma
ahabba ilayya mimmaftaradhtuhu 'alaih walam yazal 'abdiy yataqarraba
ilayya binnawafil hatta uhibbah, faidza ahbabtuhu kuntu sam’ahul ladzi
yasma'ubih… ", kalau sudah hamba-hambaku beramal hal-hal yang fardu
dan hal yang sunah yang sangat ku cintai sampai aku mencintainya, maka
setelah itu aku akan menjadi penglihatanya yang ia gunakan untuk melihat
dan telinga yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi tangan dan kakinya
yang ia gunakan bergerak dan melangkah "wainsa’alani la’u’thiyannah,
walainista’aadzaniy La’uidzannah" bila ia memohon perlindungan
kepadaku aku melindunginya dan jika ia memohon permintaan kepadaku aku
kabulkan permintaannya menunjukan pancaindera kita ini bisa terbuka
padanya cahaya Allah, bukan berarti Allah menjadi tangan dan kakinya
atau panca inderanya kan tetapi rahasia keagungan ilahi terpancar di
panca indera mereka demikian riwayat Shahih Bukhari.
Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
Rasul Saw selalu menuntun kita kepada kemuliaan, semakin dekat kita
mengikuti tuntunan sang Nabi semakin mulia kita, maka pilihlah beliau
sebagai idola, singkirkan semua idola-idola kita kembalilah kepada idola
yang dipilihkan oleh Allah untuk kita, Nabiyuna Wasyafiuna Muhammad saw
wabarak’alaih.
Hadirin hadirat Kita bermunajad kepada Allah SWT, semoga Allah SWT
memakmurkan jiwa kita dengan cahaya Allah, semoga Allah menerangi
sanubari kita dengan khusyu, menerangi hari-hari kita dengan akhlak,
menerangi siang malam kita dengan keberkahan dhoriran wa bathinan yaa
Rahman yaa Rahim yaa zaljalali wal ikrom.
Dimalam yang mulia ini yaa Rahman sebagai malam fath, pembukaan
majelis di Masjid Attin ini, majelis mingguan kita dan juga jadikanlah
malam ini malam kemenangan kami, malam kemenangan dakwah para penegak
dakwah Nabi Muhammad saw wabarak’alaih.
Dan jadikanlah kami berkumpul bersama Muhajirin, kami telah berkumpul
dimalam ini pindah dari masjid Jami Al Munawar menuju Masjid Attin, yaa
Rahman diantara mereka telah mengembil waktunya lebih banyak,
mengorbankan waktunya lebih banyak, mengorbankan hartanya lebih banyak,
mengobankan kelelahannya lebih banyak untuk sampai ketempat ini dan
mereka telah berhijrah, pastikan kami semua bersama Muhajirin yaa Rahman
yaa Rahim yaa zaljalali wal ikrom.
Kumpulkan kami Rabbiy bersama Muhajirin, yaa Rahman yaa Rahim dan
masyarakat yang telah menyambut kita disini jadikanlah mereka dalam
kelompok Anshor yang menyambut kedatangan Muhajirin dari seluruh dewan
panitia Masjid Jami Attin jadikan mereka dikelompok Anshor yang telah
menyembut kedatangan kami, kedatangan kita dimajelis ini dimasjid ini.
Rahman yaa Rahim jadikanlah malam ini malam Muhajirin dan Anshor,
malam Kau pastikan nama-nama kami dalam kelompok mereka rodhiallahuanhum
wardhohum, dan dikelompok para sholihin yang semakin hari jiwa-jiwa
mereka dan setiap harinya selalu dipenuhi kemuliaan, selalu dipenuhi
khusyu dari para imam-imam kami, dari para muhadits kami, dari para
habaib kami, para ulama kami dan para khiyai yaa Rahman yaa Rahim,
limpahkan keberkahan atas mereka dhoriron wa bathinan, jadikan malam ini
malam yang paling banyak Kau limpahi keberkahan atas kami, jadikan
malam ini malam paling banyak Kau limpahkan pengampunan, jadikan malam
ini malam yang paling dilimpahi keberkahan, jadikan malam ini malam yang
paling bercahaya, malam yang paling indah sepanjang kehidupan kami dan
jadikan hari esok lebih indah dari malam ini, jadikan esok malam lebih
indah dari malam ini, jadikan hari-hari kami semakin bercahaya dan
semakin indah, semakin khusyu dan semakin barokah, semakin mudah dan
semakin saadah.
Yaa Rahman yaa Rahim, fakullu jami'an yaa Allah yaa Allah yaa Allah
yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah
yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah
yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah
yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah
yaa Allah yaa Allah, Yaa Rahman Yaa Rahim yaa zaljallali wal ikrom.
Wahai yang Maha Tunggal, melihat apa yang ada didalam jiwa kami,
wahai yang selalu memperhatikan setiap lintasan pemikiran kami, wahai
yang mengetahui kejadian hari esok dan dalam keadaan apa kami wafat, yaa
Rahman yaa Rahim Kau lihat besok barangkali musibah yang akan datang
kepada kami, atau cobaan pada fulan, atau masalah pada fulan, Rabbi
singkirkan segala galanya malam ini dari segala musibah gantikan dengan
kebahagiaan dan rahma, yaa Rahman yaa Rahim kami tidak salah jika
memanggil nama-Mu, kami tidak salah jika berharap kepada-Mu, kami tidak
salah jika kami bermunajad kepada-Mu yaa Rahman yaa Rahim.
Hadirin hadirot jadikan malam ini malam doa, jadikan malam ini malam
munajad, jadikan malam ini kau berseri dengan keAgungan nama Allah,
bercahayalah dengan keagungan Allah yang Maha Bercahaya, fakullu yaa
Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa
Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa
Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa
Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa
Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah, Yaa Rahman Yaa Rahim
jadikan malam ini malam pengampunan-Mu yaa Rabb, jadikan malam ini malam
khusyu, jadikan malam ini malam kasih sayang-Mu, malam yang membuka
kasih sayang-Mu yang kekal.
Yaa Rahman yaa Rahim kami telah mendengar Hadits kutsi yang telah Kau
sampaikan kepada kami kepada Nabi kami Muhammad SAW wa barak’alaih. "Wajabat
mahabbati lilmutahabbin fiyya walmutadzakirina fiyya walmutabadariina
fiyy" telah kupastikan kasih sayang-Ku bagi mereka yang berkumpul
karna berdzikir kepada-Ku dan saling berkorban karna Aku dan saling
menyambangi karma Aku, kupastikan bagi mereka kasih sayang-Ku, pastikan
kasih sayang-Mu kepada seluruh wajah hadirin.
Yaa Rahman yaa Rahim, pastikan seluruh wajah ini memandang Dzat-Mu
yang Maha indah, pastikan seluruh jiwa ini yang dihari kebangkitan
terang benderang dengan cahanya-Mu, yaa Rahman yaa Rahim "wujuhuyyaumaidzinnadhiroh"
wajah-wajah yang memandang Allah diYaumil kiyamah, hadirin hadirot
terang benderang wajah mereka memandang cahaya Allah, ada pula dihari
itu "wujuhuyyaumaidzinbaashirroh" ada wajah-wajah yang gelap "
tadzunnuayyuf halabiha faaqirah " wajah yang sudah gelap itu tau
mereka akan dapat kehinaan.
Yaa Rahman yaa Rahim, jangan Kau jadikan wajah kami ini gelap, jangan
Kau jadikan wajah kami ini gelap didunia dan akhirot, pastikan wajah
kami bercahaya memandang dzat-Mu yang Maha indah, fakullu yaa Allah yaa
Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa
Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa
Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa
Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa
Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa
zaljalali wal ikrom yaa dzattauli wal in'am.
Semoga Allah SWT menerangi jiwa kita dengan khuyuk, hadirin hadirot
Kau akan merasakan ketenangan dan kesejukan setelah dzikir ini,
kesejukan yang terus menerangi hari-harimu dan hari esok, yaa Rahaman
yaa Rahim yaa zaljalali wal ikrom. Wassalallahu wasallam wabarik 'ala
nabina Muhammadin wa'ala alihi washohbihi wassallam,
walhamdulillahirabbil'alaim.
Sumber : majlis rasulullah saw
Terakhir Diperbaharui ( Friday, 22 August 2008 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar