"Harry mengapa murid-murid kamu pada lebih kaya daripada kamu?” tanya dokter Rully kepada adiknya Harry Roesli. Spontan seniman nyentrik itu menjawab, ”Itu kan menurut kamu. Kekayaan kan tidak selalu berarti uang!”
Semula dokter Rully sama
sekali tidak memahami arti pernyataan spontan itu namun ketika Harry
meninggal ia baru tahu apa maksudnya. Ketika pemakaman Harry
berlangsung, yang mengantarnya ke pemakaman berjumlah ribuan orang.
Mereka terdiri dari berbagai lapisan kalangan. Mulai dari orang-orang
penting, artis hingga anak jalanan. Sempat selama beberapa hari, media
massa memberitakan kepergiaan seniman yang dikenal sangat dekat dengan
anak-anak jalanan di kota Bandung. Tidak terhitung lagi banyaknya orang
yang menangisi kepergiaannya terutama anak-anak jalanan hasil
didikannya. Ia begitu dicintai banyak orang, dari berbagai kalangan.
Harry memang membaktikan hidupnya bagi kesenian,
termasuk membina banyak sekali anak jalanan di Bandung. Kalau Anda
melihat anak jalanan di Bandung yang sopan dan mampu memainkan alat
musik dengan baik serta bernyanyi dengan suara yang bagus, ada
kemungkinan dia adalah hasil binaan Harry Roesli.
Harry Roesli pun selalu
merayakan hari ulang tahunnya dengan para anak jalanan di rumahnya di
Jalan Supratman, Bandung. ”Kang Harry”, begitu ia biasa disapa, juga
dikenal dekat dengan banyak wartawan.
Ia mengajarkan banyak hal sama banyak wartawan.
Terutama untuk mau bersikap kritis kepada penguasa yang sewenang-wenang.
Bukan rahasia lagi kalau ia pernah diteror akibat protes-protes
sosialnya yang ia lakukan. Terkadang protes itu dilakukan dengan
ceplas-ceplos penuh humor atau dalam konteks bercanda.
Sebuah pepatah dari Timur
Tengah berbunyi, ”When you were born, you cried, and the world rejoiced.
May you live your life so that when you die, the world will cry, and
you will rejoice”. Ya, setiap orang yang datang ke dunia ini dalam
keadaan nangis kendati keluarganya menyambutnya dengan penuh sukacita,
namun tidaklah banyak orang yang berbahagia ketika menutup mata nanti ia
bisa melakukannya dalam keadaan tersenyum dan bersukacita, sementara
begitu banyak orang menangisi kepergiaannya.
Makna kekayaan yang
dibilang Harry Roesli semasa hidupnya, barangkali berbentuk harta
pertemanan atau persahabatan, respek atau penghormatan dari manusia yang
diberikan kepadanya. Hal itu juga merupakan kesuksesan Harry Roesli
memenej kehidupan. Kesuksesan dan kekayaan memang tidak hanya dinilai
secara materi saja, tetapi juga non materi.
Rasa tanggung jawab Harry
Roesli terhadap anak-anak terlantar di jalanan yang tak terkordinasi itu
sangat besar. Jika tanggung jawab hidup semakin besar, mungkin
kehidupan ini terasa lebih berat. Namun bila tanggung jawab tersebut
dapat diselesaikan dengan baik, maka kehidupan inipun akan terasa lebih
berarti, menyenangkan, berwarna dan nikmat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar