“Attitude is a little
thing, but can make big differences” (Sikap adalah suatu hal kecil, tetapi dapat
menciptakan perbedaan yang besar) Helen Keller adalah
wanita yang kehilangan fungsi indra pendengaran dan penglihatan sejak
usia 19 bulan. Namun ketika sadar akan kondisi dirinya, ia masih
selalu
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. "Aku berterima kasih kepada Tuhan
atas segala cacatku. Karena cacat yang kuderita, aku berhasil menemukan
diriku sendiri, pekerjaanku dan Tuhanku," kata sarjana lulusan Harvard
University di Amerika itu. Dengan kekuatan imannya, ia pun dapat
melakukan fungsinya sebagai manusia secara optimal, yakni sebagai
seorang penulis karya sastra dan guru bagi orang-orang buta dan tuli. Arti Syukur
Sikap Anda setiap saat punya peran yang sangat
penting terhadap kesuksesan atau kebahagiaan Anda. Tapi sikap yang
bagaimana, agar kita dapat merengkuh kesuksesan dan kebahagiaan? Tak
lain adalah sikap ‘bersyukur’ atau berterima kasih kepada Tuhan atas
apapun yang kita dapatkan di dunia ini, kendati tuna netra (cacat fisik)
seperti Helen Keller sekalipun. Sejumlah ilmuwan dari universitas
terkemuka di dunia mengungkap bahwa manusia dapat menggali potensinya
secara lebih mendalam dan luas dengan sikap yang positif. Yakni, dengan
bersyukur itulah. Berdasarkan hasil penelitian terhadap ribuan
orang-orang yang sukses dan terpelajar, berhasil disimpulkan bahwa 85%
kesuksesan dari tiap-tiap individu dipengaruhi oleh sikap positif.
Sedangkan kepemilikan skill atau technical expertise hanya berperan dari
sisanya yang 15%.
Sikap
positif juga mempunyai peran yang lebih besar di bidang bisnis jasa
maupun bisnis pemasaran jaringan. Dapat dikatakan bahwa mencapai sukses
di bisnis jasa maupun bisnis pemasaran jaringan sangatlah gampang,
selama dilakukan dengan sikap yang positif. Ada sebuah kata-kata bijak
yang menyebutkan, "Your attitude not aptitude determine your altitude”
(Sikap Anda bukanlah bakat atau kecerdasan, tetapi menentukan tingkat
kesuksesan Anda.) Sikap positif dapat terus ditingkatkan, yang tentu
saja memerlukan waktu cukup lama. Yakni, dari pengalaman dan kesadaran
serta belajar untuk berpikir positif. Karena untuk mampu bersikap
positif, seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain,
faktor spiritual atau kemampuan untuk bersyukur, aspirasi atau kemampuan
menciptakan impian dan kekuatan atau semangat dalam diri manusia itu
sendiri, akan sangat mempengaruhi sikap seseorang. Faktor-faktor
tersebut memberikan kontrol terhadap sikap seseorang dalam memilih
respon terbaik atas kejadian-kejadian yang dialami. Kekuatan spiritual
berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam melihat sisi positif dari
setiap kejadian. Kekuatan keimanan menjadikan seseorang akan mampu
mengartikan semua fenomena hidup ini sebagai pelajaran berharga, yang
dapat membangkitkan nilai lebih dalam diri.
Selain itu, kekuatan spiritual juga merupakan
kontrol yang sangat efisien terhadap sikap seseorang, sehingga orang itu
tetap memiliki tekad yang kuat untuk berusaha dengan cara-cara yang
positif tanpa kenal putus asa. Kekuatan spiritual mengarahkan sikap
seseorang dan pikirannya kepada hal-hal yang positif, tidak dihantui
oleh rasa tidak percaya diri, malas, dan sikap negatif lainnya. Sikap
ini juga dipengaruhi impian. Seseorang yang selalu dapat memperbarui
impian akan cenderung bersikap berani, rajin, percaya diri atau bersikap
lebih positif.
Impian yang
besar akan menjadikan seseorang berusaha mengadaptasikan sikap mereka
menjadi penuh tenggang rasa, jujur, hormat, tegas, insiatif, berjiwa
besar dan lain sebagainya. Orang yang mempunyai impian akan selalu dapat
mengendalikan sikap dengan pikirannya. Oleh sebab itu, letakkan satu
standar yang lebih tinggi, sehingga potensi diri kita dapat
ditingkatkan. William Faulkner, seorang novelis peraih hadiah nobel,
mengatakan, "Impikan dan bidiklah selalu lebih tinggi
daripada yang Anda sanggupi. Janganlah hanya bercita-cita lebih baik
daripada pendahulu atau sesama Anda. Cobalah menjadi lebih baik daripada
diri sendiri."
Artinya, kita
senantiasa memerlukan impian sebagai kontrol terhadap sikap dan mencapai
kemajuan hidup yang berarti.Selain impian, ada satu hal yang penting
disini yaitu antusiasme. Kata itu berasal dari bahasa Yunani, yaitu en
theos artinya God in you –Tuhan bersamamu- Disaat kita sedang
bersemangat, pada saat itulah Tuhan senantiasa mendampingi kita. Dengan
semangat itulah manusia menciptakan impian yang lebih besar, berusaha
memperoleh kemajuan-kemajuan serta mencapai sukses. Elbert Hubbart pun
menegaskan, "Nothing great has ever been accomplished
without enthusiasm.” (Tidak ada
satupun kemajuan menakjubkan untuk diraih tanpa antusiasme.) Semangat
dapat terus ditingkatkan dengan mengisi setiap detik waktu kita dengan
kebiasaan-kebiasaan yang konstruktif. Kebiasaan-kebiasaan positif itu
diantaranya mendengar, membaca, berbicara dan bergaul dengan orang yang
positif. Jika seseorang dapat mempertahankan dan meningkatkan semangat
hidup dalam dirinya, maka sikapnya menjadi lebih terarah hingga dapat
menikmati hal-hal yang benar-benar menakjubkan di dunia ini. Sikap yang
benar-benar didasari oleh faktor-faktor spiritual, impian dan antusiasme
yang kuat pada kenyataannya selalu positif. Sikap positif itu sendiri
sangat mempengaruhi seseorang untuk dapat mengekplorasi seluruh potensi
diri dan meraih kesuksesan maupun kebahagiaan. Sikap ternyata yang
terpenting bagi kemajuan atau kebahagiaan Anda saat ini dan di masa-masa
yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar