Oleh : Shinta Rahmani
Siapa yang suka perubahan? Semua dari kita tidak ingin melakukan
perubahan, apalagi buat orang-orang yang merasa dirinya sudah berada
dalam zona yang nyaman. Bahasa gaulnya sudah PW atau posisi wuenaak.
Tapi tahukah Anda bahwa kita ini tidak pernah statis. Kita selalu
berubah, yang tidak pernah berubah adalah perubahan itu sendiri. Tanpa
kita sadari sesungguhnya kita ini terus berubah, minimal kita berubah
menjadi lebih tua. Hari ini usia kita lebih tua sehari dibandingkan
kemarin. Ini berarti kesempatan kita untuk hidup didunia sudah berkurang
sehari. Perubahan itu terus berjalan atas diri kita suka atau tidak
suka, mau tidak mau.
Saya ingat hadist yang diriwayatkan oleh Hakim :
“Barang siapa hari ini LEBIH BAIK dari hari kemarin, dialah
tergolong orang yang BERUNTUNG,
Barang siapa yang hari ini SAMA DENGAN hari kemarin dialah tergolong
orang yang MERUGI
dan Barang siapa yang hari ini LEBIH BURUK dari hari kemarin dialah
tergolong orang yang CELAKA”
Inilah perubahan yang seharusnya dilakukan oleh kita yaitu menjadi
lebih baik setiap hari, dalam segala hal. Kalau dalam konteks keuangan,
tentu saja kita ingin agar kita melakukan perbaikan dalam cara-cara kita
mencari, menggunakan dan mengelola uang kita sendiri.
Sabagai contoh perubahan yang dimaksud, kalau tahun lalu kita
penerima zakat maka tahun ini kita harus meningkat menjadi pembayar
zakat. Bisa saja tahun ini kita masih menjadi pembayar zakat fitrah
saja, maka tahun depan kita bertambah menjadi pembayar zakat
penghasilan, dan tahun berikutnya bertambah lagi menjadi pembayar zakat
atas harta yang kita miliki.
Kalau tahun ini berkurban berjamaah, alias bersama-sama mengumpulkan
uang untuk membeli seekor kambing seperti yang dilakukan oleh kebanyakan
anak-anak sekolah di kota-kota besar, maka seiring berjalannya waktu,
kita meningkat berqurban seekor kambing untuk diri sendiri. Kalau
sebelumnya berqurban dimesjid-mesjid disekitar tempat tinggal, sekarang
tingkatkan untuk berqurban juga bagi saudara-saudara kita ditempat yang
tidak terbayangkan jauhnya, dipelosok-pelosok desa, dimana mereka tidak
pernah menikmati daging selain daging hewan kurban ini. Kita tidak perlu
lagi mengharapkan sepertiga hak kita atas daging kurban tersebut dan
ikut membakar sate dirumah, seperti yang biasa kita lakukan jika
berkurban dimasjid sekitar rumah, tapi relakanlah seutuhnya.
Percayalah, segala perubahan itu bisa dilakukan, asalkan kita
memiliki niat, target yang jelas dan melakukan tindakan. Kita saat ini
hidup dalam era informasi, menjadi mudah untuk kita mendapatkan
pengetahuan atas apa yang akan kita lakukan. Maka berubahlah
Gambar ilustrasi dari http://www.newdirectionsconsulting.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar