Sebelum
kita melihat bagaimana membuat sebuah seminar yang baik, baiklah kita
perjelas dahulu apa yang dimaksud dengan seminar dalam tulisan ini.
Yang
pertama adalah apa tujuan seminar. Seminar di sini adalah untuk
mengeksplorasi sebuah ide. Dengan demikian seminar berbeda dengan
pelatihan, di mana di dalam pelatihan, ada sebuah keahlian yang
dibawakan oleh seorang yang menguasainya dan di dalam pelatihan terjadi
transfer ilmu.
Yang
kedua adalah bagaimana peran orang yang ikut di dalam seminar. Seminar
adalah satu pertemuan di mana semua para pesertanya terlibat aktif. Di
dalam seminar yang dimaksud ini, tidak ada pembicara dan peserta,
seperti yang dikenal dalam seminar pada umumnya. Tidak ada perbedaan
antara pembicara dan peserta. Dengan demikian seminar dibedakan dari
kuliah, di mana ada seorang lektor membawakan suatu tema atau ide, dan
peserta kuliah mendengarkan dan bertanya. Lektor adalah seseorang yang
menguasai tema tersebut, sedangkan peserta adalah orang yang mempelajari
tema tersebut.
Untuk berjalannya sebuah seminar dengan baik perlulah dipikirkan beberapa syarat:
1. Ruang seminar
2. Peserta
3. Moderator
4. Jalannya seminar
Ruang Seminar
Ruang
seminar yang memadai adalah sebuah ruang yang memungkinkan interaksi
aktif selurah peserta seminar. Sebuah meja bundar besar adalah sebuah
contoh yang baik. Atau kursi yang disusun dengan melingkar. Ruangan
tentu saja harus cukup tenang dan cukup terang untuk memberikan iklim
yang enak untuk berseminar. Adanya sebuah papan tulis dapat membantu.
Peserta
Untuk
berjalannya sebuah seminar dengan baik, semua peserta adalah bukan
kertas kosong yang menunggu diisi, seperti halnya kuliah. Mereka harus
sudah membaca tentang tema yang akan diseminarkan. Mereka bisa membuat
sebuah esei pendek tentang tema yang diseminarkan. Bila yang
diseminarkan adalah sebuah teks, teks tersebut telah dibaca secara
analitis, ditandai, disertai tanggapan dan kritik.
Dengan
terlebih dahulu membaca tentang tema yang akan diseminarkan, mereka
telah mengolahnya di dalam kepala mereka. Mereka telah memiliki bayangan
akan apa yang diseminarkan. Kertas di tangan yang berisi ringkasan tema
yang diseminarkan menurut masing-masing peserta, akan memandu mereka
nantinya di dalam seminar.
Moderator
Seorang
moderator di dalam seminar berbeda dengan seorang lektor di dalam
kuliah. Ia bukanlah seorang yang memberikan pelajaran, melainkan orang
yang mengarahkan jalannya seminar.
Semestinyalah
seorang moderator adalah orang yang paling senior dalam tema yang akan
diseminarkan. Ini bukan berarti pendapatnyalah yang paling benar.
Senioritas dalam penguasaan materi semata-mata untuk mengarahkan
seminar, karena ia mestinya yang paling tahu tentang seluk beluk tema
yang diseminarkan.
Peran seorang moderator ada dua: mengarahkan (directing) dan memoderasi (moderating).
Dalam mengarahkan, ia menjaga agar seminar tidak melenceng dari tema.
Dengan memoderasi, ia menjaga agar tidak ada satu orang atau satu ide
tertentu yang terlalu mendominasi seminar sehingga seluruh tema seminar
tidak tereksplorasi dengan baik.
Sebelum
seminar, seorang moderator harus telah membaca tema yang akan
diseminarkan, menyiapkan catatan tentang tema tersebut, menentukan
kata-kata kunci, dan menyusun pertanyaan-pertanyaan kunci yang nantinya
akan ditanyakan di dalam seminar. Di awal seminar ia dapat menuliskan
terlebih dahulu poin-poin yang akan didiskusikan atau menggambarkan
sebuah diagram yang mencerminkan ide yang akan didiskusikan.
Seorang
moderator yang baik haruslah seorang pendengar dan pembicara yang baik.
Ia mampu menangkap maksud sebuah pembicaraan dan membuatnya lebih
jelas. Ia mampu memparafrasekan sebuah pertanyaan menjadi pertanyaan
lain yang lebih jelas.
Mengingat
beratnya tugas seorang moderator, sebaiknya seorang moderator tidak
memimpin sebuah seminar lebih dari satu kali dalam sehari.
Jalannya seminar
Seminar
dimulai dengan pengantar singkat dari moderator, dan langsung
dilanjutkan dengan pertanyaan kunci yang dibahas oleh semua peserta
secara bergiliran.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya seminar berjalan baik:
1. Seminar
adalah sebuah diskusi dua arah. Tidak ada seorang yang lebih
mendominasi pembicaraan. Adalah tugas moderator untuk memperhatikan ini.
2. Seminar
bisa dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah jelas ada
jawabannya, lalu mengarah ke pertanyaan-pertanyaan lain yang lebih dalam
dan tidak jelas jawabannya. Pertanyaan jenis kedualah yang memberikan
manfaat terbesar. Tidaklah banyak pertanyaan yang seperti demikian.
3. Semua
pertanyaan dan pernyataan dinyatakan dengan jelas tanpa ambiguitas.
Jika sebuah pertanyaan atau pernyataan belum jelas, moderator harus bisa
menunjukkan itu dan meminta sang pengujar untuk memperjelasnya.
4. Masih
berhubungan dengan poin pertama, setiap pertanyaan haruslah jelas
sebelum ditanggapi dengan jawaban. Penanggap berhak meminta penjelasan
lebih lanjut atas pertanyaan sebelum ia menjawab. Tanggapan tentunya
juga harus relevan dengan pernyataan. Moderator juga harus memperhatikan
ini.
5. Sebuah
pertanyaan bisa dilihat sebagai jembatan kepada pertanyaan lain yang
lebih mendasar. Hanya dengan cara demikian sebuah seminar dapat
memberikan manfaat lebih.
6. Bila
ada istilah yang sama, tetapi dipakai dengan arti yang berbeda oleh
beberapa orang, moderator harus menunjukkan itu dan membuat kesepakatan
dalam arti apa istilah itu dipakai sebelum melanjutkan seminar.
7. Etiket
harus diperhatikan dalam sebuah seminar, seperti halnya di sebuah meja
makan. Bahasa harus santun dan tidak merendahkan. Moderator terlebih
harus memberikan contoh yang dapat diikuti oleh peserta yang lain. Bukan
berarti seminar tidak bisa dilakukan dengan ringan dan diiringi tawa,
namun canda dan tawa dilakukan dengan wajar dan memberi makna di dalam
seminar. Tidak ada yang lebih membantu untuk mengingat ketimbang ide-ide
kreatif yang kadang membangkitkan tawa.
8. Seminar
adalah sebuah tempat untuk menggodok ide. Ia bukanlah tempat untuk
membenarkan diri. Setiap orang harus kritis namun menerima bila ada
pendapat yang lebih baik. Di dalam seminar semua orang memiliki posisi
yang sama.
9. Sebuah
seminar yang baik tidaklah harus menghasilkan sebuah kesimpulan
tunggal. Setiap orang bisa pulang dengan pendapatnya masing-masing. Yang
terpenting adalah mata mereka lebih terbuka, mereka telah melihat
ide-ide baru yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh mereka.
Demikianlah
sebuah seminar Sokratik sebaiknya dilaksanakan. Dengan seminar seperti
ini, semua peserta dapat mengambil manfaat. Sebuah seminar yang baik
seperti ini dapat memberi manfaat seumur hidup yang mengendap sebagai
manfaat terbaik yang dapat diberikan oleh sebuah pendidikan.
Tulisan di atas disadur secara bebas dari tulisan Mortimer J. Adler dalam buku Paideia Program.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar