Membaca judul di atas tentu saja
para sahabat membayangkan kehebatan ilmu pengasih yang satu ini. Ya,
nama yang saya dapatkan dari sang guru memang demikianlah adanya: Raja
Ilmu Pengasih! Bisa jadi, sebutan “raja” ini disematkan karena memang
sesuai dengan kehebatan yang dimiliki oleh amalan ilmu ini, meski saya
sendiri belum pernah sekalipun menguji kehebatannya dengan tujuan untuk
memelet seorang gadis yang saya cintai. Maklum
saja, ilmu-ilmu semacam ini memang tak patut untuk diujicobakan
kehebatannya kepada target khusus atau perorangan dalam konteks asmara,
sebab efek gaibnya bisa sangat fatal akibatnya. Misalnya saja, jika saya
memelet seorang gadis dengan ilmu ini dan saya tidak serius dengannya,
atau dalam arti hanya ingin mempermainkannya, maka bisa jadi gadis itu
akan mengalami gangguan jiwa yang sulit untuk disembuhkan, sehingga akan
merusak masa depan yang bersangkutan. Karena itulah, mengawali tulisan
ini, penting saya tegaskan agar para sahabat sekalian jangan menggunakan
ilmu ini untuk tujuan main-main, atau hanya sekedar ingin menguji
kehebatannya semata.
Penting pula diketahui, amalan ilmu Raja Ilmu Pengasih ini juga bisa
digunakan untuk tujuan pengasih yang sifatnya umum. Tentu saja ada
rahasia serta kunci-kunci khususnya, yang beberapa di antaranya akan
saya beberkan lewat halaman ini.
Sebelum kita bahas lebih jauh, penting saya ingatkan bahwa amalan
Raja Ilmu Pengasih ini sesungguhnya ada dua versi. Versi pertama dalam
Bahasa Jawa dan versi kedua dalam Bahasa Arab. Yang akan saya beberkan
dalam Rubrik Primbon kali ini hanya versi yang berbahasa Jawa saja. Maaf
beribu maaf, untuk versi yang berbahasa Arab tidak dapat saya beberkan
karena sifat kerahasiaannya yang memang sangat khusus, disamping juga
efek gaibnya yang sangat keras. Nah, penting menjadi catatan, ritual
Raja Ilmu Pengasih berbahasa Arab inilah yang salah satunya saya gunakan
untuk proses pengisian Gelang Kayu Kaukah Berkaromah, sehingga power
gaibnya insya Allah sangat baik, seperti yang telah dibuktikan oleh
sejumlah orang yang telah memaharinya.
Secara pribadi saya sendiri sangat mempercayai keampuhan power gaib
ilmu pengasih bergelar Raja Ilmu Pengasih ini. Mengapa? Karena saya
mendapatkan pengijazahan ilmu ini langsung dari seorang yang telah
mempraktikkannya sendiri. Beliau dikenal dengan nama Ki Marwan Bongkok.
Nama aslinya Ahmad Marwani. Karena tubuhnya bongkok sejak lahir maka ia
kemudian lebih dikenal dengan sebutan Ki Marwan Bongkok.
Saya mengenal Ki Marwan Bongkok beberapa tahun silam saat berkunjung
ke rumahnya yang terletak di lereng Gunung Pulosari, Pandeglang, Banten.
Waktu itu usianya sudah 70-an tahun, dan ia sudah mulai sakit-sakitan.
Dengan alasan itu maka ia mengundang saya dan mengijazahkan amalan ilmu
Raja Ilmu Pengasih ini, baik yang versi Bahasa Arab maupun yang versi
Bahasa Jawa.
Waktu itu saya sempat bertanya, “Mengapa Aki tidak mengijazahkan ilmu
ini kepada orang lain atau anak-anak Aki sendiri?”
“Kesembilan anak Aki semuanya perempuan, dan Aki pantang
mengijazahkan ilmu kepada perempuan. Aki juga tidak memiliki saudara
lelaki. Karena itu Aki anggap kaulah orang yang tepat meneruskan ilmu
ini,” jawabnya.
Tiga tahun silam Ki Marwan Bongkok menghembuskan nafas terakhirnya
dalam usia yang diperkikarakan sudah mencapai 76 tahun. Tanpa bermaksud
merendahkannya, saya akan menceritakan sedikit mengenai profil guru
saya yang satu ini.
Seperti yang saya singgung di muka bahwa sejak lahir Ki Marwan ini
sudah cacat, yakni bongkok, dengan kaki kiri yang juga lumpuh sejak
lahir, sedang kaki kanannya relative normal. Oleh karena keadaannya yang
sedemikian, bila berjalan ia harus menggunakan tongkat untuk menopang
tubuhnya.
Karena tubuhnya yang bongkok itu, maka bila berdiri berendengan
dengan saya yang bertinggi badan 172 senti, Ki Marwan hanya setinggi
perut saya. Bisa dibayangkan bagaimana sosok pria ini, bukan?
Tetapi tunggu dulu! Walau secara fisik ia memiliki keterbatasan dan
banyak kekurangan, tapi dalam soal asmara Ki Marwan ini bisa dibilang
jagonya. Bayangkan saja, seumur hidupnya ia sudah menikahi 23 orang
wanita yang menurutnya semuanya cantik. Maksud saya bukan dinikahi dalam
waktu bersamaan, namun statusnya kawin cerai dan bila dihitung sudah
berjumlah sedemikian itu.
Bahkan, dalam ceritanya kepada saya, Ki Marwan mengaku pernah
menyatukan ke-4 orang isterinya dalam satu rumah sekaligus. Dan, dari
keempat isterinya inilah Ki Marwan mendapatkan 9 orang anak yang
kesemuanya perempuan. Ketika meninggal ia sudah memiliki beberapa puluh
orang cucu dan cicit.
Yang juga terasa unik, katika saya bertemu dengannya ternyata Ki
Marwan masih beristerikan seorang wanita yang usianya terpaut jauh
dengannya. Saya taksir isteri Ki Marwan ini baru berusia sekitar 40-an
tahun. Dan menurut Ki Marwan perempuan inilah yang terhitung sebagai
isterinya yang ke-23.
“Insya Allah ini yang terakhir, sebab saya sudah tua dan
sakit-sakitan!” celotehnya sambil terkekeh-kekeh. Dan memang perempuan
yang saya sapa sebagai Umi Leha itu akhirnya menyandang status sebagai
isteri terakhirnya, sebab tak lama kemudian Ki Marwan Bongkok tutup
usia.
Masih
tentang Ki Marwan Bongkok. Dalam bincang-bincangnya dengan saya ia juga
sempat menceritakan pengalaman masa mudanya yang sangat menyedihkan.
Ketika itu ia masih tinggal di kampung halamannya di daerah Malimping,
Banten Selatan. Ia mengalami masa-masa yang sangat sulit. Akibat
penampilan fisiknya yang penuh dengan kekurangan itu ia banyak dihina
oleh gadis-gadis di desanya. Jangankan bisa memikat hati mereka, untuk
sekedar bertegur sapa saja tak ada seorang gadis pun yang sudi
melayaninya.
Sampai suatu ketika ia mendapatkan pengalaman yang sangat pahit.
Seorang gadis meludahi wajahnya hanya karena ia nekad menyapanya. Gadis
itu bernama Salmah, putri kepala desa setempat. Berawal dari kepahitan
inilah Marwan muda kemudian pergi mengembara meninggalkan desanya.
Sampai kemudian pengembaraanya berakhir di sebuah desa terpencil di
Kediri, Jawa Timur. Di tempat ini ia mesantren selama bertahun-tahun,
dan dari Kyai-nya pula ia diberi ijazah amalan ilmu Raja Ilmu Pengasih.
“Korban pertama Ilmu Raja Pengasih, ya si Salmah itu. Padahal waktu
itu dia sudah bersuami, tapi Aki tetap nekad memeletnya. Dia bercerai
dengan suaminya dan langsung aki nikahi. Warga sekampung jadi geger!”
Begitulah cerita Ki Marwan Bongkok sambil kembali terkekeh-kekeh.
Nah, agar para sahabat tidak semakin penasaran, berikut ini saya
beberkan amalan ilmu Raja Ilmu Pengasih versi Bahasa Jawa:
BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM. NIAT INGSUN AMATEK AJIKU KI
SEMAR PUTIH. TEGUH MAHAL SELAMAT ALLAH ORA KATUN. SERI PUTIH SEJATI
PATINING URIP METU SAKING PENGUCAP PENINGGIL MIJIL. SUKMA ANONTON
INTENING SANG MAYA PUTIH. BOCAH KEMBAR BINAYUNGAN. YA INGSUN ANAKE
ARJUNA PUTRI. KAIRING KI SEMAR PUTIH. NYAI KILUYU TEKA WELAS TEKA ASIH
TEKA KEDAK TEKA LEREK. TEKA TALUH TEKA SUJUD ROHE SI JABANG BAYI
“SEKALIAN MANUSIA” MARANG ROH SI JABANG BAYIKU….(sebut nama sendiri).
LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMADUR ROSUULULLAAH.
Cara mengamalkannya:
- Puasa mutih 3 hari 3 malam dan patigeni
sehari semalam. Maksud puasa mutih di sini sahurnya hanya makan nasi
putih dan minum air putih. Namun ketika berbuka yang boleh dimakan hanya
3 biji pisang emas dan segelas air putih. Ingat, Anda diperbolehkan
makan setelah waktu Isya, namun yang boleh dimakan khusus hanya makanan
yang tidak berasal dari bahan-bahan yang bernyawa (Inilah yang dinamakan
puasa mutih menurut Ilmu Hikmah, jadi sedikit berbeda dengan puasa
mutih versi Kejawen).
- Lakukan ini selama 3 hari berturut-turut,
dan pada hari terakhir (hari ketiga) hendaklah melakukan patigeni.
Maksudnya, setelah waktu Isya Anda meniatkan diri untuk tidak tidur,
tidak makan dan minum pada malam itu hingga siang hari (hari keempat),
sampai kemudian berbuka pada waktu Magrib dengan sepiring nasi putih dan
segelas air putih juga. Setelah masuk waktu Isya Anda sudah
diperbolehkan makan seperti biasanya.
- Yang penting diingat, ritual puasa ini
sangat baik dan jauh lebih berbobot bila dimulai pada hari
weton/kelahiran Anda.
- Selama menjalankan puasa tersebut Anda
harus membaca amalan di atas sebanyak kemampuan Anda tanpa perlu
dihitung bilangannya. Semakin banyak tentu semakin baik. Bacalah setiap
habis sholat fardhu dan malamnya sehabis sholat Hajat atau Tahajud.
- Setelah tamat menjalankan ritual puasa
sebagaimana dijelaskan di atas, amalan di atas cukup dibaca sekali saja
setiap hari, terutama ketika Anda akan melakukan aktivitas di luar
rumah. Setelah membacanya usapkan kedua belah telapak tangan ke wajah.
Insya Allah wajah Anda akan menawan, berkharisma dan muda menarik hati
siapa saja yang melihatnya.
Lalu, bagaimana jika hendak ditujukan untuk menawan hati sang pujaan
hati? Mudah saja. Lafadz “SEKALIAN MANUSIA” (sengaja saya beri tanda
kutip agar mudah mengingatnya) diganti dengan nama orang yang Anda tuju.
Tetapi ingat, setelah berhasil menawan hatinya maka Anda harus
menikahinya. Jangan sekali-kali menggunakan ilmu ini untuk tujuan balas
dendam atau mencari kepuasan semata. Gunakanlah hanya untuk tujuan
mencari pasangan hidup sesuai dengan kehendak dan ridho Allah, atau
untuk tujuan positif agar Anda disukai oleh banyak orang.
Demikianlah uraian mengenai amalan ilmu Raja Ilmu Pengasih versi
Bahasa Jawa. Sekedar catatan, perbedaan signifikan ilmu Raja Ilmu
Pengasih versi Bahasa Jawa dengan versi Bahasa Arab hanya terletak pada
manteranya, sedangkan cara ritualnya hampir sama persis. Akan tetapi
yang istimewa, Raja Ilmu Pengasih dalam Bahasa Arab khasiatnya lebih
dahsyat dan bisa juga digunakan secara khusus untuk tujuan perorangan
namun di luar konteks asmara. Misalnya saja untuk menundukkan majikan,
atasan, pejabat, suami atau isteri, dan siapa saja sesuai dengan
kepentingan kita. Dengan alasan inilah maka saya sengaja memilih ritual
Raja Ilmu Pengasih versi Bahasa Arab ini untuk proses pengisian Gelang
Kayu Kaukah Berkaromah, disamping pula amalan Ilmu Hikmah lainnya.
Penting diingat, segala ilmu hanya akan berdayaguna bila kita
istikomah dalam mengamalkannya. Semoga bermanfaat dan mohon maaf bila
ada kesalahan besar ataupun kecil. Insya Allah, Tuhan meridhoi kita
semuanya…!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar