Sabtu, 17 November 2012

proposal cinta untuk Si Dia

…kekasihku, hanya ada satu cinta dalam diriku, dan semuanya itu tidak akan pernah kuserahkan kepada siapapun.
aku akan menjaganya, memeliharanya, karena cinta dalam diriku sudah menjadi milikmu…
hari  ini, aku memberikan komitmenku kepadamu.
aku memberikan komitmen diriku untuk mencintai kamu tanpa syarat,
hanya mencintai kamu dalam suka dan duka, kelimpahan dan kekurangan.
sampai habis nafasku, aku tidak akan pernah berhenti mencintai kamu.
Sudah enam bulan aku menjalani hari hari bersama kekasihku.  Waktu berlalu dengan sangat cepat. Aku merasa seperti baru sebentar jatuh cinta kepadanya. Dan bahkan sampai hari ini, setiap hari aku merasa seperti jatuh cinta lagi kepadanya.
Kembali mengingat  enam bulan yang lalu… benar sekali yang dikatakan kekasihku. Hubungan kami bermula dari hal yang sangat tidak biasa. Dan aku tidak pernah mengira, bahwa hidupku akan menjadi luar biasa karenanya.
Aku mengenalnya dari dunia maya sekitar bulan Februari 2008. Kami pun chatting hanya sebentar, saling kenalan, ngobrol sekilas,  dan beberapa hari kemudian aku sudah meremove id-nya dari messenger list-ku (hiks… koq tega banget ya aku).  
Saat itu benar benar tidak terbayang dia akan menjadi pendamping hidupku, menjadi kekasih yang sangat kucintai, dan menjadi pelabuhan cintaku yang terakhir. Bahkan tidak terbayang di anganku  akan jatuh cinta kepadanya, sekalipun kami chatting kembali saat dia menyapaku dua bulan kemudian. Terlebih lagi aku juga sudah menutup hatiku rapat rapat untuk hal yang satu ini. Tetapi hatiku tidak bisa berbohong. Hanya dalam beberapa hari chatting yang menguras tenaga, juga waktu kerja dan tidur ( hahaha.. yang ini aku bener2 nekat sayang… udah terlanjur kesengsem ma kamu sich), setiap hari aku semakin menyukainya.
Chatting secara maraton dari pagi  kembali ke pagi kujalani selama beberapa hari. Setiap  melihat id-nya online, hatiku seperti melompat gembira. Setiap harus pamitan karena mata sudah menuntut haknya untuk beristirahat, hati ini rasanya beraaat sekali berpisah dengannya… walau untuk beberapa jam. Waktu kerja dan tidurku bergeser tak tentu arah, terpaksa harus mengikuti jadwalku yang tidak bisa lepas darinya (…hhh… saat itu pasti orang orang yang kerja bersamaku stress berat ngliatin cara kerjaku).  Aku belum tau bahwa perasaan itu adalah cinta. Yang aku inginkan setiap hari adalah ngobrol dan membuat dia tertawa, membuat dia bahagia. Aku ingin memastikan bahwa dia akan bahagia selamanya. Hatiku saat itu penuh harapan untuk kebahagiaannya. Aku tidak pernah menyangka, aku akan menjadi kebahagiaannya (…duh… bangganya sayang).  
Saat itu aku tidak tau bagaimana dia…  jangankan mendengar suaranya, melihat fotonya pun aku belum pernah… tetapi aku jatuh cinta padanya. Fiiuuh…  mulai saat itu aku benar2 tidak bisa menghilangkan dia dari pikiranku . Sampai hari ini pun, hal itu tidak masuk di akalku. Jatuh cinta tanpa tau siapa orang itu, bahkan wajahnya pun aku belum tau. Bagaimana jika setelah aku menemuinya.. ternyata dia bukan tipeku… hhh… benar2 nekat… Tapi apa daya, hatiku tidak bisa berbohong. Aku merindukan dia.
Akhirnya… dengan tekad dan penuh semangat perjuangan aku mengajukan yang kunamakan proposal cinta kepadanya. Yah, aku bilang padanya kalau aku sayang dia. Saat itu aku belum tau apakah dia merasakan perasaan yang sama atau tidak… tetapi aku tetep nekat mengungkapkan isi hatiku. Keadaan kekasihku sebagai L-mom  dan jauhnya jarak diantara kami, tidak menghalangiku untuk jatuh cinta padanya. Bahkan sebenarnya, aku pun tidak mampu menghalangi diriku untuk  tidak jatuh cinta padanya.
Saat kuingat kembali, aku benar2 bersyukur dengan kenekatanku saat itu. Karena saat aku mengatakan perasaanku padanya, kekasihku pun mulai merasakan hatinya untukku. Duh… bahagianya mengetahui bahwa aku tidak bertepuk sebelah tangan. Benih yang mulai tumbuh di hati kami, bertumbuh subur karena kami saling jatuh cinta. Dua minggu setelah kami chatting kembali, aku sudah menjadi kekasihnya (benar2 super kilat ya sayang…hehehe).
Sampai saat ini, hari hari bahagia selalu kulalui bersamanya. Setiap hari dalam hidup kulalui dengan kegembiraan dan tawa. Dia selalu membawaku terbang tinggi ke awan, menikmati indahnya cahaya cinta yang berpendar dari hatinya. Dibiarkannya aku berenang dalam lautan kebahagiaan dari aliran cintanya. Setiap hari aku menikmati manisnya madu cinta yang dia berikan.
Sayang… betapa aku mencintai kamu dengan sepenuh hatiku. Terimakasih untuk kebahagiaan ini. Sejak aku mengenalmu dan mencintaimu, hari hariku tidak pernah sama lagi. Terimakasih sayang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar