Ahad, 29 Januari 2012, sesi ketiga di
hari kedua Pesta Wirausaha (komunitas TDA) 2012 diisi oleh Walikota Solo
– Joko Widodo. Sayang bundarisoles.com
belum masuk ke ruangan karena sedang berkumpul dengan pengurus TDA
Jaksel. Menurut liputan bisniskeuangan.kompas.com, beliau selama +30 menit menyampaikan
pengalamannya berwirausaha yang pada intinya sebagai berikut :
- Dalam berbisnis, apapun harus ditekuni, jangan berpindah-pindah usaha.
- Ketika kesempatan itu datang, ambillah kesempatan itu tapi tetap memperhitungkan risikonya.
- Produk harus identik dengan produsen dan identik dengan perusahaannya
- Pengusaha jangan sekali-kali masuk ke dalam zona nyaman, tetapi masuklah ke zona yang banyak tantangan karena berbahaya bagi kelangsungan bisnis.
Nah, pada sesi berikutnya,
bundarisoles.com masuk ke ruangan di sesi keempat hari kedua Pesta
Wirausaha (komunitas TDA) 2012 seminar diisi oleh Nukman Luthfie, online
strategist, virtual.co.id. Beliau menjelaskan mengenai Social Media Marketing untuk UKM.
Penjelasan dimulai dari suntingan kata
Chairul Tanjung, “belilah masa depan dengan harga sekarang”. Bagaimana
caranya ? Caranya adalah dengan memahami tren, tepatnya bagaiman tren
perilaku konsumen khususnya web 2.0. Seperti apa tren nya? Lakukan
riset, bangun budaya riset.
- Social media yang termasuk 5 teratas adalah facebook, blogspot, wordpress, kaskus (sumber: google adplanner September 2011).
- Dari 240 juta penduduk Indonesia, 60 juta orang pengguna internet, 42 juta orang pengguna facebook.
- Demografis facebook Indonesia : pengguna terbesar adalah kelompok usia 18-24 tahun yaitu 18.020.440 users diikuti kelompok usia 25-34 tahun yaitu 9.054.300 users berdasarkan data Februari 2012 dari checkfacebook.com.
- 59% pengguna facebook adalah laki-laki dan 41% pengguna facebook adalah perempuan.
- Indonesia termasuk Top 10 market for facebook.com by % reach of visitor age 15+ (Indonesia 86.7%, urutan 10, Philipina, Turki, Chile, Argentina, Colombia, Peru, Israel, Malaysia, Venezuela lalu Indonesia)
- Indonesia termasuk Twitter Top 10 Global Markets by Reach (Indonesia 19%), urutan kelima (Belanda, Brazil, Venezuela, Jepang lalu Indonesia).
- Twitter di Indonesia diperkirakan menyumbang 15% tweets secara global (most active country).
Dengan melihat fenomena tersebut, apakah
social media adalah “kecanduan baru” (new addiction) tidak hanya di
Indonesia, tetapi di dunia juga ?
Sebagaimana dijelaskan dalam buku “The
Cluetrain Manifesto: The End of Business as Usual” karangan Christopher
Locke, Rick Levine, Doc Searls, David Weinberger, bahwa terjadi
perubahan : “Markets are Conversations”.
Setelah tahu bahwa “pasar adalah
percakapan” lantas bagaimana, apa yang harus dilakukan ? Selanjutnya
beliau menjelaskan Social Media Marketing UKM dengan cara :
- Eksis dan aktif di social media seperti facebook, twitter, google+, blog dan youtube. Gunakan profil atau biodata yang jelas.
- Padukan dengan bisnis kita.
- Memadukan (integration) antara web (landing page, online store) dengan twitter, buat link ke twitter di halaman depan website kita. Supaya pengunjung bisa menemukan twitter kita.
- Memadukan (integration) antara web (landing page, online store) dengan facebook fanpage, buat link ke fanpage di halaman depan website kita. Supaya pengunjung bisa menemukan fanpage kita.
- Melakukan riset, mendengar sebelum berbicara. Bicara di twitter, apa yang sedang trend, dengarkan percakapan di twitter, baru bicara.
- Komunikasi. Berkomunikasilah di dalam social media, bangunlah percakapan.
- Story telling. Berceritalah di blog kita, contohnya seperti blog bundarisoles.com bercerita mengenai isi seminar Pesta Wirausaha 2012 ini.
- Jujur. Jangan berbohong di media sosial, karena pasti akan terbongkar, dan membuat reputasi bisa rusak. (Note: termasuk jujur menyebutkan sumber tulisan jika melakukan copy paste isi blog orang lain).
- Sabar. Berpikir panjang. Jangan lekas tersulut emosi.
- Jika ingin beda, bikin gebrakan khusus berbasis jejaring.
- Dibicarakan publik daaaaaan sales naik. Bagaimana jika belum juga dibicarakan publik, kembali ke no.7. Sabar. Berpikir panjang, kembali ke basic 4 P (Product, Price, Place, Promotion).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar