Sabtu, 03 November 2012

Membuat rezeki mendatangi kita

Umar bin al-Khaththab z mengatakan, “Antara seorang hamba dan rezekinya ada pemisah. Jika dia qanaah (merasa cukup) dan jiwanya merasa ridha, rezekinya akan menghampirinya. Akan tetapi, jika dia memaksa masuk dan meruntuhkan hijab itu, dia tidak akan bisa menambah rezekinya di atas kadar yang telah ditentukan untuknya.”

Merasa cukup, ridha dengan apa yang ada sekarang merupakan bagian dari rasa bersukur. Makanya bersukurlah dengan apa yang ada sekarang, ini bukanlah untuk menarik kekayaan/ rezeki atau apapun namanya karena itu semua akan datang sendiri kepada kita dengan kerelaan menjadi bagian yang aka kita sukuri berikutnya.

Dalam keadaan kekurangan, kehilangan, penderitaan, hutang dan lain sebagainya tetap ridha dan menyadari sepenuhnya bahwa itu semua sudah menjadi takdir yang tidak mungkin berubah. Hebatnya takdir ke depan bisa kita harapkan untuk menjadi lebih baik dengan doa. Lagi-lagi tidak seperti kaktus, dimana tidak ada harapan untuk bisa berubah kecuali terus saja berduri sampai kapanpun. 

Sebagian salaf berkata, “Bertawakallah, maka engkau akan dianugerahi rezeki tanpa kelelahan dan susah payah.”

Tawakal adalah menyerahkan semua hasil kepada ketentuan_Nya. Tentunya setelah kita berusaha maksimal. Banyak sekali bukti kami rasakan, pun banyak orang lainnya bahwa ketika kita sudah memasrahkan hasil apapun baik atau buruk, nyatanya hasilnya selalu saja baik dan penuh keajaiban.

Juga Taqwa. Dengan bertaqwa artinya membersihkan segala saluran secara komprehensif termasuk saluran rezeki. Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan_Nya sebagai sarana untuk membersihkan jiwa.

Al-Marwazi bertanya kepada al-Imam Ahmad tentang seseorang yang hanya duduk di rumahnya—padahal dia mampu untuk beraktivitas—dan mengatakan, “Aku akan duduk dan bersabar. Aku tidak akan mengharapkan sesuatu dari orang lain.”

Al-Imam Ahmad menjawab, “Dia keluar dari rumahnya dan berbuat sesuatu lebih aku sukai. Kalau dia hanya duduk di rumahnya, aku khawatir, dia malah berharap akan ada orang yang mengiriminya sesuatu.”  

Artinya jemputlah rezeki yang akan dikirimkan kepada kita, dengan usaha. Setelah itu bersukurlah karena pada hakikatnya bukan rezeki yang kita datangi tetapi dialah yang mendatangi kita. Karena apa? Karena kita yang mengambil dan menikmatinya.  

Belajar lebih jauh bagaimana rezeki akan datang menghampiri kita? Klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar