Minggu, 30 September 2012

Manfaat atau Fungsi serta Peranan Komunikasi Massa

Secara umum, komunikasi massa mempunyai fungsi yang tidak jauh berbeda dari fungsi pers.
Beberapa fungsi komunikasi massa :
a.       Menyiarkan radio
b.      Mendidik
c.       Menghibur
a.       Teori Jarum Suntik atau Teori Peluru ( BulleTheory or Hypordemic Needle Theory )
        Berdasarkan teori ini, media massa seperti peluru yang di tembakkan ke tengah masyarakat. Media massa di pandang sebagai jarum suntik untuk mengalirkan obat ke dalam tubuh manusia. Media berperan secara otomatis memasukan pesan – pesan ke pribadi – pribadi dan masyarakat umum
b.      Pendekatan Rangsangan  - tanggapan ( Stimulus  - Respond )
        Berdasarkan teori ini, media massa berperan untuk mendapatkan dan melihat rangsangan
( respons ) dan menghasilkan reaksi dari msayarakat. Artinya, media massa dapat berperan memberikan informasi kepada masyarakat, sehingga ikut menabah wawasan di tengah – tengah masyarakat
c.       Pendekatan tasa Dasar Kegunaan dan Kepuasan ( Teori Manfaat )
Menurut teori ini, media massa mempunyai manfaat atau kepuasan sebagai berikut:
1.       Kebutuhan kognitif ( pengetahuan ), seperti belajar dan pemahaman
2.       Kebutuhan  afektif – estetis, seperti emosi dan pengalaman estetis
3.       Kebutuhan integrasi pribadi, seperti untuk memantapkan emosi dan menambah
kredibilita /status
4.       Kebutuhan integrasi sosial untuk memperkuat kontak – kontak interpersonal yaitu berkontak dengan keluarga atau teman – teman
5.       Kebutuhan mengelak untuk menghindari tekanan – tekanan dan konflik
d.      Teori Agenda ( setting )
        Media massa berfungsi menysun agenda untuk diskusi, kebutuhan – kebutuhan , dan kehidupan orang – orang. Penting dan tidaknya suatu diskusi tersebut diperluas dan di tentukan oleh media massa. Menurut teori ini, media massa mempunyai fungsi yang berbeda sesuai dengan jenis medianya. Misalnya, televise mempunyai agenda settingnya berlaku dalam waktu pendek yang memprioritaskan pada agenda setting sebagai tentang masalah publik, politik, atau masalah – masalah yang sedang actual di masyarakat
e.      Teori Permainan
                Berdasarkan Teori ini, media massa berperan memberikan dan memaksimalkan komunikasi hiburan sebagai pengalih informasi.
f.        Teori Semiotic –Struktural
                Media massa berperan sebagai indicator budaya dari suatu masyarakat. Misalnya, kekerasan atau kesadaran religious suatu masyarakat di cerminkan dalam media massa. Media massa tidak hanya menjadi indicator dan evidensi dari suatu masyarakat, tetapi juga penyebab perubahan sosial, misalnya ikut menambah budaya kekerasan dalam masyarakat
g.       Teori Saling Ketergantungan
        Teori ini mengatakan bahwa ketergantungan masyarakat terhadap media komunikasi massa semakin tumbuh, karena ketidak pastian mereka dalam masyarakat. Semakin kurang jelas identitas masyarakat, semakin besar mereka bergantung pada media komunikasi massa.
h.      Teori Kritis
        Teori kritis tentang komunikasi mengacu pada idiologi marxis yang melihat media massa sebagai industry yang bersifat menguasai. Media massa mengantarkan ke masyarakat yang sama rata dan sama rasa.
i.        Teori Reduksi Kecemasan
        Menurut teori ini, peran media massa yaitu kebutuhan untuk mengurangi ketidak pastian dalam masyarakat. Media massa harus memberikan solusi atau pemecahan terhadappermasalahan yang di hadapi masyarakat, sehingga masyarakat mampu menyeleasikan maslahnya sendiri.

Efek atau Dampak Komunikasi Massa

    McLuhans menyatakan bahwa media adalah perluasan dari alat indra manusia, telepon merupakan perpanjangan telinga dan televise merupakan perpanjangan mata, berikut ini dampak atau efek komunikasi massa menurut Steven H. Chaffee.
a.       Dampak Ekonomis
        Kehadiran surat kabar berarti mempengaruhi kegiatan ekonomis,terutama industry media massa. Sebab, di dalamnya terdapat kegiatan pabrik, menyuplai Koran, menyuburkan pengusaha percetakan dan grafika, mendatangkan lapangan pekerjaan bagi wartawan, desain grafis, pengedar atau pengecer, pencari iklan, dan sebagainya
b.      Dampak Sosial
        Dampak sosial ini berkenaan dengan perubahan struktur atau interaksi sosial  akibat kehadiran media massa. Kehadiran televise dapat meningkatkan status sosial pemiliknya. Di pedesaan, televise telah membentuk jaringan – jaringan interaksi sosial baru. Sekarang, pemilik televise di pedesaan menjadi jaringan sosial yang dapat menghimpun tetangga atau masayarakat sekitar .
c.       Dampak Pada Penjadwalan Kegiatan
        Berdasarkan hasil penelitian Rusdi Muchtar ( tahun 1979 ) di Sulawesi utara, bahwa sebelum adanya TV, orang biasanya tidur sekitar pukul 20.00 dan bangun pagi karna harus berangkat kerja di tempat yang jau. Setelah adanya TV, banyak di anatara mereka, terutama muda – mudi menonton TV sampai larut malam sehingga telah mengubah kebiasaan mereka. Orang tua mereka mengeluh karna anak – anak mereka lebih malas dan lebih sukar belajar atau berangkat ke sekolah pada waktu dini.  Demikian pula mereka tidak dapat bekerja seperti dulu lagi ketika TV belum masuk
( dengan siaran 10 sampai 11 jam sehari ). Mereka berangkat ke lading cenderung lebih siang dan pulang cepat. Televisi telah mengubah kegiatan penduduk desa
d.      Dampak pada Penyaluran atau Penghilangan Perasaan  Tertentu
Dampak atau efek media massa terhadap pengalihan kegiatan masyarakat meliputi berbagai aktivitas. Misalnya, surat kabar sore dapat menyebabkan pelanggan menyisihkan waktu membaca Koran pada sore hari, adanya siaran langsung sepak bola dari stasiun televise pada waktu dini hari
sebelumnya, dini hari merupakan waktu yang digunakan untuk beristirahat atau tidur
e.      Dampak pada Perasaan Orang Terhadap Media
Tidak jarang media massa di gunakan orang untuk menghilangkan perasaan tertentu pada dirinya, seperti marah, kritik, kekecewaan, dan sebagainya. Contoh , akibat tidak kepuasan pemberitaan, seseorang seseorang menyampaikan ketidak puasanya melalui surat pembaca, atau seorang gadis yang kesepian, memutar radio tanpa mempersoalkan progam yang di siarkan, atau orang yang sedang marah masuk ke gedung bioskop hanya sekedar untuk menenangkan kembali perasaanya

 =>Manfaat atau Fungsi serta Peranan Komunikasi Massa

Ciri – Ciri komunikasi massa

Cirri – cirri komunikasi masa menurut Denis Mc Quail dalam karyanya yang berjudul towards a sosiology of mass communication, yaitu sebagai berikut
a.       Komunikasi massa biasanya membutuhkan organisasi formal yang kompleks operasi nya
b.      Media massa mengarah ke audiensi dalam jumlah besar
c.       Komunikasi massa bersifat publik
d.       Audiensi komunikasi massa dalam susunanya bersifat heterogen
e.      Media massa dapat menciptakan kontak secara serentak dengan banyak orang, jauh dari sumber, dan terpisah jauh satu sama lain
f.         Dalam komunikasi massa, hubungan antara komunikator dan audiensi tertuju pada pribadi – pribadi yang dikenal hanya melalui peran publik mereka sebagai komunikator
g.       Audiensi komunikasi massa adalah unik secara kolektif dengan beberapa cirri khas
h.      Pada dasarnya, komunikasi media massa bersifat monolog, partisipasi  audiensi dalam proses komunikasi bersifat sangat terbatas, untuk pers media cetak, reaksi hanya mungkin dibuat paling cepat pada edisi berikutnya, sedangkan media radio dan TV terbatas pada pengguna telepon

=> Efek atau Dampak Komunikasi Massa

Pengertian komunikasi massa

Pers merupakan media massa yang berfungsi menyalurkan dan memperlancar sampainya pesan komunikasi kepada masyarakat. Memperlancar dalam arti mempermudah pemahaman masyarakat. Pers berfungsi sebagai pesan komunikasi yang mau dan mampu menerjemahkan pesan komunikasi yang di mahsud komunikator ke dalam pesan komunikasi yang bisa di pahami masyarakat.
        Penerapan pers dalam kehidupan masyarakat membawa fungsi informative dan interpretative mengenai peristiwa – peristiwa yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Teradapat kecenderungan utama yang pada akhirnya mengarah kepada komunikasi massa, berikut ketiga kecenderungan tersebut.
1.       Industrialisasi
2.       Urbanisasi
3.       moderenisasi
        komunikasi massa, secara luas dapat diartikan berkomunikasi atau penyebaran pesan dengan menggunakan media yang di tujukan kepada masssa baik itu melalui media cetak maupun elektroni.
Beberapa pengertian komunikasi masssa menurut para akar :
a.       meurut Bitter, komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasiakn melalui media masa pada sejumlah besar orang
b.      menurut George Gerbner komunikasi massa adalah produk missal berdasarkan tekhnologi dan institusi, serta pendistribusianya secara meluas yang secara terus menerus menyajikan berita-berita public dalam masayarakat industry
c.       menurut Maletzke komunikasi massa adalah setiap bentuk komunikasi massa yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada public yang tersebar.

      Berdasarkan definisi – definisi tersebut maka, komunikasi masssa dapat di artikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah masyarakat yang tersebar, heterogen, dan anonym melalui media cetak atau elektronika sehingga pesan yang sama dapat di terima secara serentak dan sesaat,
      Komunikasi massa bersifat komunikasi satu arah ( one way traffic ), sehingga dampak dari komunikasi demikian tidak jarang menimbulkan distorsi komunikasi ( miskomunikasi )
      Katz dan Lazarsfield mengungkapkan bahwa komunikasi massa termasuk komunikasi interpersonal yang di dalamnya terdapat arus komunikasi dua tahap. Arus komunikasi dua arah mahsudnya bahwa sebagian besar orang, dalam membentuk pendapat mereka dan dalam membuat keputusan terhadap pilihan – pilihan tidak secara dipengaruhi oleh media massa
( seperti yang di perkirakan ). Akan tetapi, orang – orang agaknya membentuk pendapat mereka sesuai dengan pemimpin pendapat ( opinion leader ).

Manfaat media massa dalam kehidupan sehari – hari

Tidak dapat di pungkiri lagi bahwa media massa membawa manfaat yang begitu banyak bagi kehidupan masyarakat. Era informasi yang melanda dunia sangat berpengaruh terhadap sendi – sendi kehidupan umat manusia.
        Perkembangan komunikasi telah membuat dunia seolah – olah semakin sempit. Tidak ada
Batas – batas ruang dan waktu antara Negara di dunia. Bangsa INDONESIA sebagai bagian dari masyarakat dunia harus mampu mengambil manfaat media massa secara cerdas

Menyunting Berita

Menyunting berita adalah, mengawinkan satu data dan data lainya sehingga membentukkalimat yang terangkai dan membbuat sebuah berita. Tugas menyunting berita, yaitu merangkai kata satu sama lainya yang diberikan oeh pembuat berita. Orang yang melakukan pekerjaan ini disebut editor ( redactur ).  Berikut ini beberapa kemampuan yang harus di miliki oleh redaktu
a.       Mendalami sistem kerja di perushaan penerbit surat kabar, mulai dari mengoreksi berita, tipe huruf cetak, sampai dengan tehnis pengiriman naskah
b.      Menggunakan buku – buku petunjuk dan buku – buku rujukan.
c.       Pengenalan terhadap masayarakat sekitar
d.      Penguasaan bahasa indnesia

Bentuk Berita

Bentuk piramida terdiri dari dua jenis, yaitu bentuk piramida  dan piramida terbalik
a.       Bentuk Piramida
        Bentuk piramida adalah teknik penulisan berita yang diawali dari masalah kurang penting, penting, menuju kepada masalah yang paling penting. Biasanya penulisan berita majalah atau surat kabar berskala nasional lebih senang menggunakan piramida ini. Sistem ini kurang cocok untuk penerbitan surat kabar harian yang penerbitanya sangat di batasi.

Tekhnik piramida berisi tiga bagian berikut :
1.       Pembukaan ( kepala berita )
2.       Uraian ( tubuh berita )
3.       Kesimpulan ( akhir berita )
b.      Bentuk Piramida Terbalik
        Tujuan dari bentuk piramida terbalik, yaitu memudahkan pembaca menikmati berita secara cepat, terutama untuk penerbitan surat kabar  harian.
        Berita yang tepat untuk penulisan dengan teknik ini, yaitu berita yang termasuk kategori berita singkat, urutanya sebagai berikut:
1.       Sangat penting
2.       Penting
3.         Agak penting
4.       Kurang penting
5.       Tidak penting

Konstruksi Bagian Berita

Dalam memahami penulisan berita dan pembuatan berita di surat kabar, perlu mengenal
bagian – bagian yang membentuk sebuah berita, berikut bagian – bagian tersebut
a.       Judul berita ( headline )
        Judul berita ( headline news ) adalah intisari dari berita dan merupakan nama dari suatu berita yang di harapkan bisa membantu pembaca yang sibuk dan terbatas waktunya. Berdasarkan kepentingan berita, headling dikelompokkan kedalam empat macam, yaitu :
1.       Banner headline,  untuk berita yang sangat penting atau terpenting. Dibuat dengan jenis dan ukuran huruf yang mencerminkan sifat gagah dan kuat, hurufnya terbesar dan lebih Tebal dibandingkan jenis headline lainya.
2.       Separd headline,  untuk berita penting. Headline jenis ini Nampak lebih kecil di bandingkan banner headline, tetapi lebih besar dari secondary headline
3.       Secondary headline, untuk berita yang kurang penting. Headline jenis ini Nampak lebih kecil dari speard headline, tetapi lebih besar dari subordinat headline.
4.       Subordinat headline, untuk berita yang di anggap tidak penting. Kehadiranya kadang – kadang di butuhkan untuk menutupi tempat kosong pada halaman yang bersangkutan  .
b.      Tempat Terjadinya Berita
        Biasanya tempat terjadinya berita selalu di ikuti oleh tanggal dan kejadian
c.       Teras Berita / Pokok Berita ( lead/intro )
        Teras berita adalah ringkasan dari seluruh berita yang disajikan, sehingga harus bisa memunculkan bagian – bagian berita yang terpenting serta memuat secara lengkap semua unsure berita. Jenis teras berita atau pokok berita terdiri dari berikut ini.
1.       Pokok berita rangkuman ( summary lead ) yaitu pokok berita yang meringkas atau merangkum seluruh tulisan
2.       Pokok berita ceritaan ( narrative lead ) yaitu pokok berita yang menceritakan keadaan yang mampu membawa pembaca seolah – olah menjadi pelaku kejadian
3.       Pokok berita kutipan ( quotation laed ) yaitu pokok berita yang mengutip ucapan seseorang tokoh.
4.       Pokok berita pertanyaan ( question lead ), yaitu pokok berita yang mengajukan pertanyaan tentang keadaan pembaca.
5.       Pokok berita teka- teki ( teaser lead ), yaitu pokok berita yang menyampaikan teka – teki yang mengusik.
d.      Tubuh Berita ( Body )
        Sesungguhnya, tubuh berita merupakan kelanjutan dari teras berita dan diuraikan secara terperinci di tubuh berita. Terdapat lima pegangan dalam penulisan tubuh berita, yaitu sebagai berikut.

Laporan berita yang bersifat menyeluruh
1.       Ketertiban dan keteraturan dalam penetapan penulisan
2.       Tepat dalam menggunakan bahasa dan tata bahasa, menurut Rosihin padat, sederhana, lancar, jelas, dan lugas, serta menarik.
3.       Ekonomis dalam pemakaian kata.
4.       Penulisan harus hidup, punya arti dan warna, serta berbentuk berita

Nilai Berita ( Ukuran Layak Berita )

Setiap berita yang ada di hapadan seorang wartawan mempunyai kadar layak berita yang berbeda, tergantung seberapa banyak dari syarat – syarat berikut ini yang bisa di penuhi.
a.       Arti penting , yaitu kejadian yang mempunyai kemungkinan memengaruhi kehidupan orang banyak
b.      Besarnya sesuatu atau kuantitas, yaitu, kejadian yang menyangkut angka – angka yang berarti bagi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang dapat mempunyai akibat yang dapat di jumlahkan bentuk angka yang menarik bagi pembaca.
c.       Tepat waktu, yaitu yaitu yang menyangkut hal  -hal yang baru saja terjadi atau baru saja di temukan.
d.      Kedekatan, yaitu kejadian dekat dengan pembaca, baik dekat secara geografis maupun dekat secara emosional.
e.      Ketenaran, yaitu kejadian yang menyangkut tokoh atau hal – hal yang terkenal atau dikenal oleh pembaca ( pulic figure )
f.        Segi manusiawi ( human inters ), yaitu kejadian yang menyentuh perasaan pembaca
( mengharukan ), atau kejadian yang menyangkut orang biasa dan situasi luar biasa, atau orang besar ( terkenal )dalam situasi biasa.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat di katakana bahwa nilai suatu berita di tentukan oleh beberapa komponen, yaitu minat ( self interest ), uang ( money ), seks, pertentangan,
( conflict ),  minat insane ( human interst ), ketegangan ( suspense ) , kemashuran ( fame ),
Keindahan ( beauty ), umur ( age ), dan kejahata ( crime ).

Sebuah surat kabar harus di penuhi syarat – syarat sebagai berikut :
a.       Publisitas
b.      Periodisitas
c.       Universalitas
d.      Aktualitas

Aktualitas  berarti surat kabar yang dimakhsud untuk disebarkan pada khalayak umum, terbit pada waktu tertentu yang telah direncanakan, isinya bersangkut paut denagn seluruhbidang kehidupanmanusia, dan memuat hal – hal yang actual serta hangat. Kejadian yang bernialai berita adalah kejadian yang menyangkut kepentingan bersama atau kepentingan umum.
=> Konstruksi Bagian Berita

Ragam Jenis Berita

Berdasarkan penyajianya tulisan, terdapat empat jenis berita yaitu :
a.       Berita langsung ( straight news )
                Makhsud berita langsung adalah berita yang penulisanya lugas, langsung, apa perlunya  ( straig news, hard news, atau spot news ). Perinsip penulisanya adalah piramida terbalik. Mahksudnya, hal-hal yang  terpenting disajikan pada pokok berita ( lead ), sedangkan bagian lainya pada bagian uraian ( body )dengan urutan makin lama makin kurang penting.
Opinion news  merupakan berita tentang pendapat seseorang terhadap peristiwa yang sedang terjadi. Opinion news dapat di golongkan ke dalam berita langsung
b.      Berita Ringan ( soft news )
        Berita ringan adalah berita yang tidak mengutamakan pentingnya kejadian atau hangatnya berita, tetapi segi manusiawinya ( human inters ).  Human inters adalah kejadian yang adapat memberikan sentuhan perasaaan bagi pembaca kejadian yang menyangkut orang biasa atau orang besar dalam situasi biasa. Penulisannya menggunakan susunan piramida tegak dan biasanya kronologis
c.       Berita Kisah ( Feature )
        Berita kiash menggunakan pelacak latar belakang suatu peristiwa dan dituturkan dengan gaya bahasa yang menyentuh perasaan, dengan penyajian yang menari, indah dan menarik pembaca, serta mengembangkan unsure-unsur menarik pada alur kiash ( plot ) sehingga tak jarang di situ muncul sudut pandang penulisnya sendiri.
Investigation news  adalah berita yang di kembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber. Investigation news dapat di golongkan ke dalam jenis berita kisah.
d.      Reportase ( interpretative news )
        Jenis laporan ini merupakan laporan kejadian ( berdasarkan pengamat dan sumber tulisan ), serta mengutamakan rasa keingintahuan pembaca.reportase diharapkan mampu memberikan fakta, data , atau informasi selengkapn-lengkapnya yang dicari dan dapat melalui pengamat, wawancara, dan penelitian serta ditulis dengan gaya penulisan yang luwes.
        Gaya penulisan reportase hamper sama dengan berita kisah. Hanya saja dalam reportase, data sangat di tonjolkan, bahkan dengan pengungkapan latar belakang masalah samapai ke pemikiran berikutnya. Tugas reporter yaitu melakukan tugas reportase dan mengumpulkan bahan – bahan sesuai denagn perencana isi berita di Koran atau majalah
( termasuk majalah dinding ).

Tugas – tugas seorang reporter secara umum adalah sebagai berikut.
1.       Menembus sumber berita dan memperoleh bahan yang dibutuhkan.
2.       Membina hubungan ( lobi ) dengan sumber – sumber beritanya untuk mendapatkan bahan yang eksklusif dan lengkap.
3.       Melakukan riset perpustakaan atau riset di tempat lain untuk menyempurnakan bahan yang akan di kumpukan
4.       Melakukan wawancara dengan siapapun yang menjadi subjek berita
5.       Menghasilkan atau mendapatkan foto yang mendukung berita
6.       Membuat laporan yang lengkap, jelas, dan akurat.
7.       Bekerja cepat untuk menyelesaiakan tugas secara penuh dan tepat pada waktunya
8.       Mempunyai cukup inisiatif untuk mengembangkan sendiri bahan berita
9.       Cukup mengikuti perkembangan berita di berbagai bidang, sehingga mempunyai persiapan informasi dasar dan sewaktu – waktu siap ditugasi di bidang mana saja
10.   Mengusulkan ide cerita yang layak pakai muat.
11.   Bekerja sama dengan koordinator reporter sesuai dengan uraian tugas.
Salah satu contoh berita dalam jenis ropertase yang menarik adalah berita eksklusif, artinya sesuai peristiwa yang jarang terjadi.  Jenis berita dapat juga dipilah – pilah berdasarkan segi pembidangnya, yaitu berita politik, ekonomi, social budaya, pertahanan keamanan, atau dalam ragam berita daerah atau local, nasional, regional, dan internasional,
=> Nilai Berita ( Ukuran Layak Berita )

Bagaimana Cara menulis berita yang sukses?



Dengan lebih dari 10 tahun pengalaman dalam berita online dan siaran pers industri distribusi, PRWeb memiliki pemahaman yang unik tentang bagaimana menulis berita atau press release sehingga mencapai sukses secara online. Tips berikut akan membantu Anda menulis profesional, ringkas dan kuat rilis berita.

Proofread
: Kami sarankan Anda menulis press release di Word atau dokumen teks lainnya alih-alih menulis langsung pada halaman submit online. Menulis online tidak akan mencapai hasil terbaik. Menulis press release, mencetak, dan mengoreksi. Rewrite dan kemudian mengoreksi lagi. Semakin banyak waktu yang Anda ambil untuk melakukannya dengan benar, semakin baik perusahaan Anda kesan pertama.

Mulai judul yang kuat
: judul Anda , ringkasan, dan ayat pertama harus mengklarifikasi berita Anda. berita atau siaran pers harus menyediakan detail. Anda hanya punya hitungan detik untuk meraih pembaca Anda 'perhatian, bila Anda ingin menangkap dengan pembukaan yang kuat.

Identifikasi Diri
Sendiri: Jika berita atau siaran pers tidak mengidentifikasi sumber informasi berita dalam beberapa paragraf pertama, Anda mungkin kehilangan nilai promosi pers yang bisa Anda berikan. Pembaca ingin tahu siapa yang sedang berbicara; membiarkan mereka tahu membangun kredibilitas pelepasan dan mempromosikan nama dan merek Anda secara online.

Write profesional
: Dibutuhkan hanya beberapa kalimat untuk melihat apakah suatu berita atau press release ini ditulis secara profesional. Jika Anda berisi rilis hype, slang, tanda seru yang berlebihan atau alamat langsung, kemungkinan hal itu akan dipandang sebagai sebuah iklan daripada news release. Tidak ada cara yang lebih baik untuk menghancurkan kredibilitas daripada untuk mendistribusikan sebuah rilis penuh hype. Selain itu, kadang-kadang, media dapat mengambil pembebasan Anda dan menjalankannya dalam publikasi mereka dengan sedikit atau tanpa modifikasi. Yang lebih profesional suara pembebasan Anda, semakin besar kemungkinan bahwa ini akan terjadi.

Jawab Pertanyaan Sulit
: Tidak semuanya berita. Kegembiraan Anda tentang sesuatu dan semua cerita tidak selalu berarti memiliki kisah yang layak Anda di beritakan. Pikirkan tentang audiens Anda. Apakah orang lain menemukan cerita Anda menarik? Mari kita asumsikan bahwa Anda baru saja menghabiskan banyak upaya untuk memulai sebuah toko online baru. Mengumumkan pembukaan perusahaan selalu merupakan waktu yang menggairahkan bagi setiap bisnis, tetapi hal terakhir media ingin menulis tentang toko online lain. Sebaliknya, berfokus pada fitur situs Anda pengalaman berbelanja, produk unik dan / atau jasa. Menjawab pertanyaan, "Mengapa ada orang yang peduli?" Pastikan pengumuman berita mengandung nilai-nilai seperti ketepatan waktu, keunikan atau menyoroti sesuatu yang benar-benar luar biasa. Hindari klise seperti "pelanggan menghemat uang" atau "pelayanan pelanggan yang hebat." Fokus pada aspek pengumuman bahwa Anda benar-benar membedakan Anda dari orang lain.



Pilih sebuah Senjata: Cobalah untuk membuat siaran pers Anda tepat waktu. Pastikan bahwa pembebasan Anda memiliki berita paling baik . Melihat berita kejadian terkini, studi baru-baru ini, tren dan isu-isu sosial membawa relevansi, urgensi dan pentingnya pesan Anda.

Gunakan Anchor Text dan Fitur: berita PRWeb dapat menampung file multimedia seperti gambar, video, link dan fitur lain yang akan menarik perhatian pembaca Anda dan menyorot berita Anda. Lampirkan logo, kepala tembakan, gambar produk, foto, file audio, file video, dokumen PDF atau bahan tambahan lainnya yang membangun pembebasan Anda. Gunakan anchor text dan hyperlink ke titik pembaca kembali ke situs Anda memastikan baik website Anda dan kata kunci penting Anda menerima promosi secara simultan dalam siaran pers.

Mengilustrasikan Solusi: Gunakan contoh kehidupan nyata untuk menggambarkan bagaimana perusahaan atau organisasi Anda memecahkan masalah. Mengidentifikasi masalah dan mengapa solusi anda adalah solusi yang tepat. Memberikan contoh bagaimana layanan atau produk Anda memenuhi kebutuhan atau memuaskan keinginan. Dengan menggunakan contoh kehidupan nyata yang kuat mengkomunikasikan manfaat menggunakan produk atau layanan Anda.

Percaya diri: Online baru atau press release yang sukses distribusi adalah cara untuk membuat status para ahli. Jika perusahaan Anda telah mencapai suatu tonggak penting, merayakan ulang tahun, menyewa seorang presiden baru, mengalami pertumbuhan yang signifikan atau menerima penghargaan, mengatakan kepada dunia apa yang Anda lakukan dengan benar. Atau, menulis tip pembaca lembaran yang menawarkan "tips" atau bantuan dalam bidang keahlian Anda.

Berikanlah Semua Rahasia: Jika Anda menjalankan promosi yang baru musim ini, beritahu pembaca di mana mereka bisa pergi untuk belajar lebih banyak. Menyediakan hubungan dalam siaran pers Anda langsung ke halaman di situs Web Anda di mana pembaca dapat mempelajari secara spesifik tentang berita Anda dan kemudian bertindak atasnya. Jika Anda memberi pembaca ada alasan untuk mengklik ke situs Anda, jadi mereka tidak akan pergi ke situs lain. Semacam ini "ajakan untuk bertindak" menarik mereka dari membaca dan mendorong mereka untuk menanggapi.

Sesuai dengan pada Fakta: Katakan yang sebenarnya. Hindari kembang, hiasan, hype dan membesar-besarkan. Jika Anda merasa bahwa Anda tampaknya pers sensasional, ada kesempatan baik pembaca Anda akan berpikir begitu. Dengan begitu banyak informasi yang tersedia bagi konsumen, pembaca secara alami tidak akan menyukai Jika cerita Anda terdengar terlalu indah untuk menjadi kenyataan, Anda mungkin melukai kredibilitas Anda sendiri. Bahkan jika itu benar, Anda mungkin bisa menurunkan itu sedikit.

Gunakan suara aktif: Kata kerja dalam membawa suara aktif siaran pers Anda hidup. Alih-alih menulis "masuk ke dalam suatu kemitraan," menggunakan selain "bermitra" . Jangan takut untuk menggunakan kata kerja yang kuat. Sebagai contoh, "Komite dipamerkan permusuhan parah akibat insiden" membaca lebih baik jika diubah menjadi "Panitia marah atas insiden itu." Menulis dengan cara ini akan membantu memberikan kehidupan dan energi untuk pembebasan Anda, yang mungkin membedakannya.

menghemat Kata-Kata Anda : kepanjang-lebaran yang mengganggu, di ringkas. Selain itu, mesin pencari berita kadang-kadang menolak rilis berita dengan judul terlalu panjang, berlebihan dan tinggi keseluruhan daftar kata penting. Hilangkan yang tidak perlu kata sifat, bahasa berbunga-bunga atau ekspresi berlebihan seperti "bonus tambahan" atau "pertama kalinya." Membuat setiap kata terurai. Jika Anda dapat menceritakan kisah Anda dengan kata-kata yang lebih sedikit, Anda akan mendapatkan hasil yang lebih baik dengan pembaca dan mesin pencari.

Batas Jargon: Jargon adalah bahasa khusus untuk profesi tertentu, industri atau kelompok dan tidak sesuai untuk pembaca umum. Sementara jumlah terbatas jargon diperlukan jika tujuan Anda adalah untuk mengoptimalkan news release untuk pencarian online, cara terbaik untuk berkomunikasi berita Anda adalah berbicara dengan jelas menggunakan bahasa biasa. Menggunakan kelimpahan bahasa teknis dan jargon batas bacaan Anda audiens.

Referensi


  • Foust, James C. Online Journalism : Principles and Practices of News for The Web. Arizona, United States : Holcomb Hathaway Publishers. 2005.
  • Abrar, Ana Nadhya. Teknologi Komunikasi: Perspektif Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: LESFI. 2003

Pranala luar


Catatan kaki

Konsekuensi

Konsekuensi jurnalisme daring adalah :
  • Ranah mikro : Aspek teknologis dan teknis yang dimiliki internet memungkinkan adanya perubahan konteks informasi atau berita dalam jurnalisme daring. Dengan kata lain, informasi-informasi yang disajikan dalam jurnalisme daring (internet) tidaklah terbatas hanya dengan satu bentuk cara saja, melainkan dengan beberapa macam bentuk cara, seperti gabungan antara gambar, suara, serta grafik. Selain itu, interaktivitas audiens pada jurnalisme daring lebih besar dibandingkan dengan jurnalisme konvensional.
  • Ranah meso : Organisasi-organisasi yang bergerak di bidang media, mulai dipengaruhi oleh teknologi internet. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki teknologi internet menyebabkan organisasi-organisasi tersebut bergeser dari lahan jurnalisme konvensional ke jurnalisme daring. Jurnalisme daring juga membantu wartawan media dalam mencari dan mengumpulkan bahan-bahan berita. Selain itu, terjadi pula desentralisasi atau pembagian kerja di dalam pola kerja yang baru dan berbeda.
  • Ranah makro : Dengan akses-akses dan kemudahan-kemudahan yang disediakan oleh teknologi internet, jurnalisme daring akhirnya menimbulkan sebuah pengaruh di mana informasi bersifat murah untuk dimiliki oleh semua orang / audiens. Semua orang menjadi sangat bergantung pada internet, dan media-media daring mulai mendukung kebutuhan audiens dengan penyediaan informasi yang lengkap dan mudah didapat oleh semua orang. Dengan hadirnya jurnalisme daring, masyarakat dimungkinkan untuk tidak hanya menjadi konsumen berita saja, tetapi juga sebagai produsen atas informasi.

=>Referensi

Keuntungan

Keuntungan jurnalisme daring adalah :
  1. Audience Control. Jurnalisme daring memberikan kesempatan yang lebih luas kepada para audiens untuk terlibat langsung dalam memilih dan mencari berita yang diinginkannya
  2. Non-Linearity. Informasi-infomasi dalam jurnalisme daring bersifat ‘independen’ atau dapat berdiri sendiri, sehingga audiens tidak perlu membaca urutan atau rangkaian berita lainnya untuk dapat memahami suatu masalah
  3. Storage and Retrieval. Jurnalisme daring memberikan kemudahan bagi audiens untuk menyimpan dan mengakses kembali informasi-informasi yang ada
  4. Unlimited Space. Dengan didukung oleh kapasitas internet yang sangat besar, jurnalisme daring dapat menyediakan informasi yang lengkap untuk audiens
  5. Immediacy. Informasi dalam jurnalisme daring dapat diakses secara langsung oleh audiens tanpa perantara orang ketiga
  6. Multimedia Capability. Jurnalisme daring memungkinkan tim redaksi untuk menyediakan berbagai bentuk informasi, seperti gambar, video, suara, dan lain-lain
  7. Interactivity. Jurnalisme daring meningkatkan level interaktivitas antara audiens dengan setiap berita atau informasi yang diakses.  

=>Konsekuensi

Jenis jurnalisme daring

Jenis-jenis jurnalisme daring dapat dilihat dari dua domain. Domain pertama adalah rentangan dari situs-situs yang fokus pada editorial content hingga kepada situs-situs yang berbasis konektivitas publik. Domain kedua dilihat berdasarkan tingkatan partisipatoris yang ditawarkan oleh situs berita yang bersangkutan. Adapun empat jenis jurnalisme daring adalah :
  1. Mainstream News Sites. Contoh situs-situs jenis jurnalisme daring ini adalah Detik.com, Astaga.com , maupun situs-situs surat kabar lainnya. Situs macam ini menawarkan informasi dan isi berita-berita faktual, dengan tingkat komunikasi partisipatoris yang kecil.
  2. Index and Category Sites. Jenis jurnalisme daring ini sering dikaitkan dengan situs-situs search engines. Jenis jurnalisme daring ini menawarkan audiens berbagai pilihan link di seluruh World Wide Web. Contohnya adalah situs Google, Altavista , dan Yahoo.
  3. Meta and Comment Sites. Jurnalisme daring jenis ini merupakan situs-situs mengenai media berita dan isu-isu media secara umum, dan kadang-kadang juga dikaitkan atau diasosiasikan sebagai pengawas media. Contohnya adalah Mediachannel , Europemedia , dan lain-lain.
  4. Share and Discussion Sites. Jenis jurnalisme daring ini melingkupi situs-situs yang memanfaatkan potensi teknologi internet, sebagai wadah dan sarana untuk saling bertukar pikiran, cerita, dan sebagainya. Tingkat partisipatoris audiens jenis jurnalisme daring ini cukup tinggi karena memancing interaksi dari mereka. Misalnya adalah situs Indymedia dan Slashdot.  

=>Keuntungan :

Prinsip-prinsip dasar jurnalisme daring

Paul Bradshaw menyebutkan bahwa ada lima prinsip dasar jurnalisme daring, yang terdiri dari akronim bahasa Inggris B-A-S-I-C, yakni 'Brevity Adaptability Scannability Interactivity Community and Coversation'
  1. Keringkasan (Brevity). Berita dituntut untuk bersifat ringkas, untuk menyesuaikan kehidupan manusia dan tingkat kesibukannya yang semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan istilah umum komunikasi ‘KISS’, yakni Keep It Short and Simple .
  2. Adaptabilitas atau kemampuan beradaptasi (Adaptabilty). Para jurnalis daring dituntut agar mampu menyesuaikan diri di tengah kebutuhan dan preferensi publik. Dengan adanya kemajuan teknologi, jurnalis dapat menyajikan berita dengan cara membuat berbagai keragaman cara, seperti dengan penyediaan format suara, video, gambar, dan lain-lain dalam suatu berita .
  3. Dapat dipindai (Scannability). Untuk memudahkan para audiens, situs-situs terkait dengan jurnalisme daring hendaknya memiliki sifat dapat dipindai, agar pembaca tidak perlu merasa terpaksa dalam membaca informasi atau berita .
  4. Interaktivitas (Interactivity). Komunikasi dari publik kepada jurnalis dalam jurnalisme daring sangat dimungkinkan dengan adanya akses yang semakin luas. Pemirsa (viewer) dibiarkan untuk menjadi pengguna (user). Hal ini sangat penting karena semakin audiens merasa dirinya dilibatkan, maka mereka akan semakin dihargai dan senang membaca berita yang ada .
  5. Komunitas dan percakapan (Community and Conversation). Media daring memiliki peran yang lebih besar daripada media cetak atau media konvensional lainnya, yakni sebagai penjaring komunitas. Jurnalis juga harus memberi jawaban atau timbal balik kepada publik sebagai sebuah balasan atas interaksi yang dilakukan publik tadi.  

  =>  Jenis jurnalisme daring :

Sejarah Jurnalisme daring

Keterlibatan media komputer dalam dunia jurnalisme dimulai sejak era 1970-1980 di mana saat itu teknologi sedang berkembang dengan sangat pesat. Metode menyimpan data, copy, dan paste juga sudah digunakan, yang akhirnya mengakibatkan kepada pemunduran tenggang waktu atau deadline. Proses pencetakan berita dalam format media cetak pun menjadi lebih mudah sehingga memungkinkan produksi secara massif. Hal ini akhirnya membawa kita semua kepada era 1990-an, di mana teknologi internet mulai dikembangkan. Teknologi nirkabel atau wireless pada notebook (komputer jinjing) pun diciptakan, yang pada akhirnya memudahkan pelaksanaan proses-proses jurnalistik [1]. Lalu tibalah pada tanggal 19 Januari 1998, di mana Mark Drudge mempublikasikan kisah perselingkuhan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, dengan Monica Lewinsky [2]. Tanggal tersebut lah yang disebut sebagai tanggal lahir Jurnalisme Daring, yang pada akhirnya berkembang di berbagai negara lain. Kemudian barulah pada tahun 2000-an, muncul situs-situs pribadi yang menampilkan laporan jurnalistik pemiliknya, yang kemudian disebut sebagai weblog atau blog.
=> Prinsip-prinsip dasar jurnalisme daring :

Jurnalisme daring

Jurnalisme daring berasal dari gabungan kata "jurnalisme", yang memiliki makna penyajian informasi dan fakta secara luas melalui media massa kepada publik, dan kata "daring", yang merupakan bentuk singkatan dari kata "dalam jaringan" (online), yang dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi dan media internet. Dengan demikian, jurnalisme daring adalah sebuah metode baru penyajian informasi dan fakta dengan menggunakan bantuan atau perantara teknologi internet. Salah satu contoh dari perwujudan jurnalisme daring adalah weblog, atau yang sering disebut sebagai blog.

Daftar isi

Pranala luar

  1. Website Aliansi Jurnalis Independen
  2. Blog Aliansi Jurnalis Independen
  3. International Federation of Journalist


Search Wikisource Wikisource memiliki naskah sumber yang berkaitan dengan artikel ini: Deklarasi Sirnagalih

Search Wikisource Wikisource memiliki naskah sumber yang berkaitan dengan artikel ini: Kode Etik AJI


Search Wikisource  Wikisource memiliki naskah sumber yang berkaitan dengan artikel ini: Kode Etik Jurnalistik

Setelah Soeharto Jatuh

Sejak berdiri hingga saat ini, AJI memiliki kepedulian pada tiga isu utama. Inilah yang kemudian diwujudkan menjadi program kerja selama ini. Pertama, perjuangan untuk mempertahankan kebebasan pers. Kedua, meningkatkan profesionalisme jurnalis. Ketiga, meningkatkan kesejahteraan jurnalis. Semua ini merujuk pada persoalan nyata yang dihadapi jurnalis.
Pertama, perjuangan untuk mempertahankan kebebasan pers merupakan pekerjaan rumah utama AJI. Tidak hanya semasa Orde Baru berkuasa, saat represi terhadap media dan pemberangusan terhadap kebebasan pers sangat tinggi. Setelah Soeharto tumbang berganti era reformasi, isu kebebasan pers itu masih terus aktual. Sebab, represi yang dulunya berasal dari negara, kini justru bertambah dari masyarakat, mulai pejabat dan pengusaha yang merasa terancam oleh pers yang mulai bebas, hingga kelompok-kelompok preman.
Ancaman bagi kebebasan pers itu ditandai oleh kian maraknya kasus gugatan, baik pidana maupun perdata, terhadap pers setelah reformasi. Ini diperkuat oleh statistik kasus kekerasan terhadap jurnalis yang masih relatif tinggi, meski statistik jumlah kasus yang dimiliki AJI cukup fluktuatif. Tahun 1998, kekerasan terhadap jurnalis tercatat sebanyak 42 kasus. Setahun kemudian, 1999, menjadi 74 kasus dan 115 di tahun 2000. Pada tahun 2001 sebanyak 95 kasus, 70 kasus (2002), 59 kasus (2003), dan 27 kasus pada 2004.
Beberapa kasus menonjol dalam kasus kekerasan terhadap pers adalah pembunuhan Fuad Muhammad Syafruddin, wartawan Harian Bernas Yogyakarta, 1996. AJI memberikan perhatian serius atas perkembangan tiap tahun kasus ini. Untuk menghargai dedikasinya kepada profesi, AJI menggunakan nama Udin Award sebagai penghargaan yang diberikan setiap tahun kepada jurnalis yang menjadi korban saat menjalankan tugas jurnalistiknya.
Kasus yang tak kalah penting adalah penyanderaan dua wartawan RCTI, Ersa Siregar dan Ferry Santoro oleh Gerakan Aceh Merdeka, di Aceh Timur, 2003. AJI menggalang dukungan internasional untuk membantu pembebasan tersebut, serta membentuk tim pembebasan bersama sejumlah organisasi lainnya. Ferry Santoro akhirnya selamat, namun Ersa tewas saat terjadi kontak senjata antara GAM dan TNI.
Kedua, soal peningkatan profesionalisme jurnalis. Bagi AJI, pers profesional merupakan prasyarat mutlak untuk membagun kultur pers yang sehat. Dengan adanya kualifikasi jurnalis semacam itulah pers di Indonesia bisa diharapkan untuk menjadi salah satu tiang penyangga demokrasi. Karena itulah, AJI melaksanakan sejumlah training, workshop, diskusi dan seminar.
Berkaitan soal peningkatan profesionalisme ini, AJI juga membangun Media Center di beberapa daerah. Misalnya, di Ambon dan Banda Aceh. Media Center di Ambon dibangun saat intensitas konflik meluas di daerah itu. Pendirian Media Center merupakan salah satu alat untuk mempromosikan penggunaan jurnalisme damai (peace journalism) kepada jurnalis saat meliput konflik yang menelan banyak korban jiwa tersebut.
Sedangkan media Center di Aceh dibangun setelah terjadi bencana tsunami. Niat awal dari adanya media center di daerah tersebut adalah untuk memberi rumah bernaung bagi jurnalis di Banda Aceh yang hampir sebagian besar menderita kerugian moril dan materiil akibat tsunami, 26 Desember 2004. Setelah masa darurat bencana lewat, media center ini melanjutkan fungsinya dengan mendorong jurnalis untuk terlibat aktif dalam melakukan fungsi kontrol sosial terhadap proses rehabilitasi dan rekonstruksi.
Salah satu program penting AJI yang berhubungan dengan etika adalah melakukan kampanye untuk menolak amplop atau pemberian dari nara sumber. Selama ini, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan sosialiasi kepada pejabat publik, masyarakat dan tentu juga wartawan tentang akibat buruk dari praktik ini.
Ketiga, peningkatan kesejahteraan jurnalis. Tema tentang kesejahteraan ini memang tergolong isu yang sangat ramai di media. Bagi AJI, kesadaran akan pentingnya isu ini sudah dimulai sejak Kongres AJI tahun 1997. Dalam kongres tersebut, dicetuskan untuk memberikan porsi layak kepada isu yang berhubungan dengan aspek ekonomi jurnalis. Salah satu bentuknya adalah dengan mendorong pembentukan serikat pekerja di masing-masing media.
Tak mudah memang untuk mendorong isu ini. Sebab, masih ada kekhawatiran di benak pengusaha bahwa adanya serikat pekerja akan mendatangkan malapetaka, bencana atau kekacauan di perusahaan media. Pandangan ini juga menunjukkan adanya resistensi terselubung dari pemilik media soal serikat pekerja. Namun, usaha yang di rintis selama ini tak sia-sia. Beberapa media sudah memiliki serikat pekerja, meski dengan nama berbeda-beda.
AJI percaya, adanya serikat pekerja memberi dampak baik bagi perusahaan. Dengan adanya wakil karyawan, maka mereka bisa ikut memengaruhi kebijakan yang akan melibatkan mereka. Dampak lanjutannya, jurnalis pun bisa mendapatkan penghasilan yang layak sehingga kebutuhan ekonominya tercukupi. Kami percaya, soal kesejahteraan ini memiliki korelasi cukup kuat dengan terbentuknya karakter seorang jurnalis profesional.
 =>Pranala luar

Anggota(AJI)




 Jurnalis Juga Buruh, Hari Buruh 2009

Sejak AJI berdiri hingga sekarang, sebagian besar aktivis utamanya justru tidak berasal dari media yang dibreidel, namun justru dari media-media lainnya. Kecuali satu-dua orang, bisa dibilang tak ada satu pun wartawan eks-Editor yang pernah terlibat dalam aktivitas perlawanan AJI pada masa-masa awal berdirinya. Kalau melihat dari persentase, mungkin yang agak banyak terlibat dalam AJI adalah jurnalis eks Tabloid DeTik, disusul kemudian dengan para jurnalis Majalah Tempo.
Meskipun jumlah wartawan eks-Tempo lebih banyak, para jurnalis Tempo terbelah dua. Separuh di antaranya berseberangan dengan Goenawan Mohamad, dan memilih bergabung mendirikan Gatra, yang dimodali oleh Bob Hassan. Hal ini menimbulkan friksi di antara sesama eks-Tempo sendiri, sehingga sempat memunculkan wacana "boikot Gatra". AJI waktu itu memilih tidak mengeluarkan sikap resmi soal Gatra ini, karena dipandang lebih merupakan masalah internal Tempo.
Dari sekian jurnalis eks-Tempo yang tidak bergabung ke Gatra, juga tidak semuanya aktif di AJI. Sebagian mereka ikut mendirikan Tabloid Kontan, dan sejak itu tak banyak aktif di AJI, meski pada awalnya sebagian mereka ikut menandatangani Deklarasi Sirnagalih.
Di sisi lain, cukup banyak jurnalis-aktivis, yang menggerakkan roda organisasi AJI pada masa awal berdirinya, justru berasal dari grup media yang bukan korban pembreidelan. Mereka antara lain: Stanley Adi Prasetyo (Jakarta-Jakarta), Meirizal Zulkarnain (Bisnis Indonesia), Hasudungan Sirait (Bisnis Indonesia), Rin Hindryati (Bisnis Indonesia), Satrio Arismunandar (Kompas), Dhia Prekasha Yoedha (Kompas), Santoso (Forum Keadilan), Ayu Utami (Forum Keadilan), Andreas Harsono (The Jakarta Post), Ati Nurbaiti (The Jakarta Post), Roy Pakpahan (Suara Pembaruan), dan lain-lain.
Mengapa bernama AJI? Meski sejak awal sudah merancang ke arah pembentukan organisasi jurnalis alternatif, dalam diskusi 6 Agustus malam di Sirnagalih itu, tampak bahwa gagasan para peserta sangat beragam. Dalam diskusi pleno itu, mengemuka bahwa pembentukan forum komunikasi, paguyuban, atau bentuk apapun di luar organisasi profesi, tidak akan efektif dan tak akan dianggap penting oleh PWI atau pemerintah. Karena PWI yang dikooptasi penguasa adalah organisasi profesi jurnalis, maka imbangan yang pas terhadap PWI juga harus berbentuk organisasi profesi jurnalis, namun dengan sifat yang independen terhadap pemerintah.
Forum akhirnya sepakat membentuk organisasi profesi jurnalis. Persoalannya kemudian, apa nama organisasi baru ini? Menurut Salomo Simanungkalit (wartawan Kompas, yang juga penandatangan Deklarasi Sirnagalih), nama AJI itu sudah “ditimang-timang” dan disebut oleh Dhia Prekasha Yoedha, dalam perjalanan naik mobil dari Jakarta menuju Sirnagalih, sebelum pertemuan para jurnalis. Nama itu terkesan bagus, singkat, mudah disebut, mudah diingat, dan punya makna positif. Aji dalam mitologi Jawa berarti suatu ilmu atau kesaktian tertentu.
Sedangkan sebutan “Aliansi” seingat saya berasal dari usulan Stanley. Dasar pemikirannya, adalah untuk menghormati dan mengakui keberadaan komunitas-komunitas jurnalis, yang sudah lebih dulu ada di berbagai kota. Pada kenyataannya, memang merekalah yang mengirim delegasi ke pertemuan Sirnagalih ini.
Berbagai usulan tersebut dirangkum. Forum pun setuju menggunakan istilah “Aliansi” karena pertimbangan yang disampaikan Stanley di atas. Istilah “Jurnalis” pun disepakati digunakan, karena itulah istilah yang dianggap lebih sesuai dengan kata asalnya dalam bahasa Inggris (journalist), dan untuk membedakan dari PWI yang sudah menggunakan “wartawan.” Terakhir, istilah “Independen” digunakan untuk menggarisbawahi perbedaan AJI dengan PWI. AJI itu independen, dan juga tidak mau mengklaim mewakili “Indonesia.” Sedangkan, PWI tidak independen, tapi mengklaim mewakili Indonesia.
Sesudah nama AJI disepakati, peserta diskusi dibagi dalam sejumlah komisi, seperti Komisi Deklarasi, Komisi Program, dan lain-lain. Satrio Arismunandar dipercayai memimpin Komisi Deklarasi, dengan sekretaris Jopie Hidajat (Tempo) yang kini bekerja di Tabloid Kontan. Sesudah serangkaian diskusi panjang, Komisi ini berhasil merumuskan Deklarasi Sirnagalih, yang esok paginya, tanggal 7 Agustus, dibacakan dan dibahas lagi di Sidang Pleno. Deklarasi itu disepakati dengan suara bulat dan hanya dengan sedikit sekali perubahan redaksional.
Jika diamati, dalam deklarasi itu tercantum “Pancasila dan UUD ‘45.” Selain karena pertimbangan ideologis, pencantuman “Pancasila” di Deklarasi Sirnagalih merupakan langkah taktis, untuk meniadakan peluang bagi aparat rezim Soeharto untuk menghantam gerakan dan organisasi AJI yang baru lahir ini. Waktu itu, iklim represi sangat keras, dan ada kewajiban mencantumkan “Pancasila” sebagai satu-satunya asas bagi organisasi kemasyarakatan.
AJI adalah organisasi jurnalis alternatif. Kata “alternatif” perlu ditekankan, untuk membedakan dari sebutan “tandingan.” Istilah “tandingan” bermakna reaktif. Jika AJI sekadar tandingan dari PWI, maka eksistensi keberadaan AJI akan tergantung pada PWI. Jika PWI bubar, AJI juga harus bubar, karena kelahirannya hanyalah sebagai tandingan atau reaksi dari keberadaan PWI. Itulah sebabnya, sejak awal AJI tak pernah menyebut diri sebagai “tandingan PWI.”
Sedangkan, sebutan “alternatif” pada semangatnya adalah menerima pluralitas dan perbedaan, tidak memonopoli. “Alternatif” bagi AJI artinya bisa menerima adanya organisasi-organisasi lain. Sejak berdirinya AJI, kita tak pernah menuntut pembubaran PWI atau organisasi jurnalis lainnya. AJI tidak ingin melakukan kesalahan yang sama dengan PWI: memonopoli kebenaran dan legalitas dari pemerintah untuk dirinya sendiri, dengan menafikan organisasi jurnalis lain. Dengan terus menggunakan gedung dan aset dari pemerintah untuk kantor-kantornya sendiri, sampai saat ini secara esensial sebetulnya tak ada yang berubah dari PWI.
Pada 7 Agustus siang, mulailah acara penandatangan Deklarasi. Tidak semua peserta yang hadir bersedia menandatangani, dengan pertimbangan yang beragam. Herdi SRS, M. Fadjroel Rachman, Ging Ginanjar, memilih tidak menandatangani. Bambang Harymurti (BHM) namanya dicantumkan di Deklarasi, namun nyatanya ia sudah keburu pergi untuk suatu urusan, sehingga juga tidak tanda tangan. Rekan dari Kompas, Salomo Simanungkalit dan Bambang Wisudo sudah lebih dulu pulang karena tugas kantor, namun mereka menyatakan komitmennya untuk tanda tangan, dan minta namanya tetap dicantumkan di Deklarasi.
Pada kenyataannya, para jurnalis senior “ditodong” untuk ikut memberi tanda tangan dalam Deklarasi, yang isinya dirancang sepenuhnya oleh para jurnalis muda. Bagaimanapun juga, nama para jurnalis senior ini dibutuhkan untuk memberi gaung yang lebih besar pada Deklarasi Sirnagalih, yang menjadi dasar berdirinya AJI. Pada waktu itu, istilah “jurnalis” juga diartikan secara luas dan mencakup juga para kolumnis, sehingga Arief Budiman, Christianto Wibisono, dan Jus Soema di Pradja yang sudah lama tidak aktif sebagai jurnalis, ikut tanda tangan.
Berdirinya AJI memberi gaung cukup besar di dunia jurnalistik Indonesia. Tekanan terhadap para jurnalis yang terang-terangan bergabung dalam AJI sangat besar. Pemerintah melalui Departemen Penerangan dan PWI melihat berdirinya AJI sebagai tantangan terbuka, yang harus ditindak keras agar tidak meluas. Berbagai tindakan “pendisiplinan” melalui pemimpin di media masing-masing pun dilakukan.
Ada anggota AJI yang dipindahkan ke bagian Litbang (seperti dialami Hasudungan Sirait di Bisnis Indonesia), dimutasi ke luar Jakarta, ditekan supaya mundur dari AJI atau minta maaf, dan sebagainya. Intinya, karier jurnalistik bagi seorang anggota AJI praktis sudah ditutup, karena saat itu untuk menjadi seorang Pemimpin Redaksi harus memperoleh rekomendasi PWI. Hal ini bisa menjelaskan, mengapa Bambang Harymurti sampai saat ini tidak ikut tanda tangan di Deklarasi Sirnagalih, meskipun namanya tercantum di sana. Mungkin ada pertimbangan praktis atau pragmatis, karena Bambang harus menakhodai sisa-sisa awak Tempo untuk mendirikan majalah atau media baru.
Dalam hal ini, PWI telah bertindak terlalu jauh. Pimpinan PWI dalam forum terbuka yang dikutip media pernah mengatakan, media massa tidak boleh mempekerjakan anggota AJI. Ini merupakan pelanggaran HAM. Upaya mencari nafkah untuk hidup adalah hak asasi yang tak bisa ditawar-tawar. Bahwa Pemerintah tidak mengakui AJI dan hanya mau mengakui PWI, itu adalah urusan lain. Namun hak mencari nafkah seharusnya tak boleh diganggu gugat.
Karena aktivitas di AJI, belasan jurnalis yang sudah sempat jadi anggota PWI, dipecat dari keanggotaan PWI. Mereka antara lain: Fikri Jufri, Eros Djarot, Hasudungan Sirait, Diah Purnomowati, Stanley Adi Prasetyo, dan lain-lain. Secara praktis, pemecatan ini tak berarti banyak, toh mereka sudah tidak merasa dibela oleh PWI.
Satrio dan Yoedha juga akhirnya ditekan untuk mundur dari Kompas. Alasan pemimpin Kompas adalah, aktivitas mereka dianggap membahayakan kelangsungan hidup grup penerbitan Kompas. Waktu itu, keduanya selain aktif di AJI, juga aktif di SBSI (Serikat Buruh Sejahtera Indonesia) yang diketuai Muchtar Pakpahan. AJI dan SBSI adalah organisasi yang dianggap berseberangan dengan pemerintah. Seperti halnya kasus PWI dan AJI di dunia jurnalistik, di bidang perburuhan, Pemerintah tak mengakui SBSI dan hanya mau mengakui SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) sebagai satu-satunya organisasi yang mewakili aspirasi pekerja Indonesia.
Pimpinan Kompas beranggapan, keduanya dibiarkan terus aktif di AJI dan SBSI seperti sediakala tanpa ditindak, akan memberi kesan pada penguasa (Departemen Penerangan yang mengeluarkan SIUPP pada Kompas) bahwa Kompas “merestui” atau bahkan “mendukung aktivitas ilegal” yang dilakukan dua karyawannya. Implikasinya, Kompas bisa dibreidel sewaktu-waktu, seperti sudah pernah terjadi di waktu lampau. Oleh karena itu, daripada membahayakan kelangsungan hidup perusahaan Kompas dengan sekitar 3.000 karyawannya, lebih baik meminta dua wartawannya mundur.
=> Setelah Soeharto Jatuh